Reporter: Chindy Puri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate berlangsung hari ini, Jumat (22/9). BI diproyeksikan akan kembali memangkas suku bunga acuan 25 basis poin.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhamman Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kebijakan BI menurunkan 7-DRR mempertimbangkan stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan. Nafan menilai, kemampuan pemerintah menurunkan tingkat inflasi perlu diimbangi dengan penurunan tingkat suku bunga acuan.
Selain itu, penurunan tingkat suku bunga acuan berpeluang akan menurunkan suku bunga kredit sehingga pertumbuhan kredit dan performa bank akan meningkat. Tidak menutup kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berpengaruh.
Nafan bilang, IHSG masih berpeluang koreksi sehat bila BI 7-DRR tetap dipertahankan. Menurut dia, kebijakan BI dalam mempertahankan 7-DRR mempertimbangkan asas kehati-hatian.
Pasalnya, kondisi global masih belum kondusif seperti keputusan The Fed menakan tingkat suku bunga yang disebabkan perlambatan tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Kemudian, penurunan peringkat utang Tiongkok menjadi A+ dari AA- oleh Standard & Poor’s Rating (S&P) turut membawa sentimen negatif.
Sementara IHSG berpotensi menguat bila BI 7-DRR dipangkas. Meski demikian, Nafan menekankan bahwa sentimen global sangat berperngaruh terhadap pertumbuhan laju IHSG. "Para investor berharap bahwa pulihnya pertumbuhan ekonomi global akan memberikan katalis positif terhadap pertumbuhan laju IHSG," imbuhnya.
Nafan menyarankan pelaku pasar untuk memanfaatkan momentum jika BI kembali menurunkan suku bunga. Dia menyarankan untuk masuk ke pasar saham ketika harga murah. Pelaku pasar juga harus memperhatikan emiten yang memiliki kinerja fundamental oke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News