kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab pendapatan Agung Podomoro Land (APLN) turun di 2019


Senin, 04 Mei 2020 / 17:16 WIB
Ini penyebab pendapatan Agung Podomoro Land (APLN) turun di 2019
ILUSTRASI. Suasana pembangunan Podomoro Golf View, Depok, Jawa Barat (22/3). Sepuluh tahun lagi, Jakarta (Jabodetabek) akan menjadi kota megapolitan terbesar di dunia. Pengembangan kota baru Podomoro Golf View merupakan salah satu cara pihaknya dalam mendukung pemer


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pendapatan dan laba bersih PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tahun lalu mengalami penurunan. Pendapatan menyusut 24,65% yoy menjadi Rp 3,79 triliun, sedangkan laba bersih susut 41,29% dari Rp 205,78 miliar menjadi Rp 120,81 miliar.

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro, Justini Omas, menjelaskan ,susutnya pendapatan disebabkan oleh pengakuan penjualan yang mengalami penurunan 29,4% yoy dari Rp 3,49 triliun menjadi Rp 2,46 triliun karena turunnya pendapatan pra penjualan (marketing sales).

Baca Juga: Penjualan apartemen turun, pendapatan dan laba Agung Podomoro (APLN) tertekan di 2019

Sementara itu, pengakuan pendapatan usaha atau pendapatan berulang turun 14% dari Rp 1,54 triliun menjadi Rp 1,33 triliun karena penjualan Sofitel Nusa Dua Bali Beach Resort pada kuartal I-2019 silam.

Agung Podomoro membukukan marketing sales di luar PPN sebesar Rp 1,94 triliun. Di mana proyek Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Delli Medan berkontribusi sekitar 60% lebih pada capaian marketing sales 2019.

Bila dibandingkan, capaian tersebut turun 18,83% dari perolehan di tahun 2018 yang sebesar Rp 2,39 triliun.

Baca Juga: Moody's Pangkas Peringkat Utang Enam Emiten, dari ASRI, BUMI Hingga MEDC

"Selain dikarenakan penurunan ekonomi dan adanya pemilu di tahun 2019, penurunan marketing sales juga disebabkan oleh penurunan penjualan dari beberapa proyek yang sudah dalam tahap akhir sehingga memiliki harga yang lebih mahal dan pilihan yang terbatas," jelas Justini dalam siaran pers yang dikirim ke Kontan, Senin (4/5).

Meski mengalami penurunan, APLN menjelaskan bahwa laba kotor sepanjang 2019 mengalami peningkatan margin menjadi 41,7% dari yang sebelumnya 48%. Adapun laba kotor pada tahun lalu sebesar Rp 1,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×