Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten siap mengucurkan dividen kepada para pemegang sahamnya. Mengacu pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), setidaknya ada 11 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berencana membagikan dividen.
ITMG memberikan imbal hasil atau yield dividen paling menarik, yaitu 6,22%, diikuti WOMF sebesar 5,58%. Adapun BJBR, BBRI dan BBNI menawarkan yield masing-masing 4,38%, 2,97% dan 2,78%. (Baca juga Harian KONTAN, Rabu 28 Maret 2018)
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, keputusan berinvestasi sebaiknya melihat yield dividen. Semakin tinggi yield, semakin menarik investasi di saham.
Namun, daya tarik investasi juga tergantung horizon investasi. Bagi investor jangka dengan horizon investasi lima tahun misalnya, faktor yield dividen bukan pertimbangan utama. "Yang paling bagus sebenarnya jika investor melihat fundamentalnya dan masuk jauh-jauh hari. Kalau masuk sekarang ya telat, kecuali mengincar dividen berikutnya," ungkap Frederik.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee berpendapat, strategi yang tepat bagi investor terkait saham emiten pembagi dividen adalah melihat pergerakannya sebelum cum dividen. Jika harganya turun, maka bisa masuk.
Menjelang hari pembagian dividen, pelaku pasar bisa mempertimbangkan apakah menjual dulu baru kemudian beli lagi setelah hari pembagian dividen atau ditahan. "Itu semua tergantung return yang sudah diraih investor selama ini," kata Hans.
Hans menyarankan ada pilihan untuk menjual saham sebelum hari pembagian dividen bagi investor, karena biasanya ada beberapa saham yang harganya turun saat hari H. Namun, bagi investor yang berorientasi jangka panjang, bisa memperpanjang kepemilikannya setelah hari H. Sebab, ada kecenderungan sehabis harga turun, keesokan harinya harga saham bisa naik lagi.
Saham perbankan seperti BBNI, BMRI dan BBRI dinilai menarik dikoleksi. Hans mengungkapkan, pembagian dividen merupakan sinyal bagi pemegang saham bahwa emiten berkinerja bagus. Nah, ketiga saham ini cukup menarik karena fundamentalnya bagus dan menawarkan yield dividen cukup tinggi.
Dia merekomendasikan buy untuk saham BBRI, BMRI dan BBNI dengan target masing-masing senilai Rp 4.000, Rp 9.000, dan Rp 10.100 per saham.
Frederik juga merekomendasikan buy untuk saham BBNI dengan target Rp 10.900 per saham. Hal tersebut lantaran BBNI masih memiliki potensi untuk terus bertumbuh. BBRI juga dinilai tetap menarik untuk masuk dalam portofolio investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News