kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hindari sektor ini dulu di awal 2018


Rabu, 31 Januari 2018 / 23:01 WIB
Hindari sektor ini dulu di awal 2018
ILUSTRASI. Kelapa Sawit


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tren bullish. Nyatanya ada sejumlah sektor saham emiten yang disebut, sebaiknya dihindari di tahun 2018 ini. Beberapa sektor yang harus dihindari adalah sektor Agriculture dan properti.

Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest mengatakan bahwa meski secara teknikal, saham-saham di sektor ini sudah cukup murah, namun beberapa sentimen menghambat gerak sektor ini seperti harga CPO yang saat ini sudah terlampau rendah dan juga kebijakan Uni Eropa terkait dengan CPO.

Beberapa sentimen lain yang menghambat kenaikan saham sektor agrikultur adalah adanya penurunan produksi akibat adanya perubahan cuaca yang terjadi secara berkala setiap tahunnya.

"Sentimen yang ditunggu oleh saham sektor CPO adalah kenaikan harga CPO." kata Adit kepada KONTAN, Minggu (28/1). Apalagi secara tahunan harga CPO sudah mencatatkan penurunan sebesar 15%.

Dengan valuasi yang masih murah, Adit tak menyarankan untuk investasi jangka panjang di sektor agrikultur. Investor bisa memilih opsi trading untuk saham-saham tersebut.

Sebagai informasi saja, secara year to date (ytd) saham sektor agrikultur mencatatkan kenaikan sebesar 1,89%. Kenaikan ini cukup rendah mengingat IHSG yang sudah naik sebesar 4,80% dan hanya kalah rendah dari sektor infrastruktur, utilities dan transportasi yang hanya mencatatkan kenaikan 1% saja.

Selain agriculture, Aditya menyarankan untuk menghindari dulu saham-saham properti. Apalagi dengan daya beli masyarakat yang masih belum terlalu pulih.

Namun demikian, beberapa indikator dan sentimen di sektor properti juga sebaiknya diperhatikan. "Investor bisa menunggu laporan keuangan emiten," kata Aditya.

Laporan keuangan emiten tersebut menurutnya akan memperlihatkan gambaran dari penjualan rumah dan apartemen dari suatu emiten properti. Hal ini sekaligus merefleksikan keadaan properti secara industri dan manajemen perusahaan properti yang tentu akan memberikan gambaran terkait dengan nasib perusahaan properti di tahun 2018 yang akan datang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×