kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten bidik dana lewat rights issue


Rabu, 21 Maret 2018 / 07:39 WIB
Emiten bidik dana lewat rights issue
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menggalang dana lewat rights issue dan private placement di awal tahun ini. Mengutip data RTI per Selasa (20/3), di awal tahun ini ada lima emiten yang sudah menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Kabar terbaru, Batavia Prosperindo Finance (BPFI) mengeduk dana lewat rights issue. BPFI merilis 200 juta saham baru dan menghimpun Rp 100 miliar dari rights issue. "Rights issue kami terserap semua. Kebanyakan diserap pemegang saham lama," ungkap Markus Dinarto, Direktur Utama BPFI, kepada KONTAN, Selasa (20/3).

Selain BPFI, ada Intikeramik Alamasri (IKAI), Tempo Inti Media (TMPO), Capital Financial Indonesia (CASA) dan Surya Esa Perkasa (ESSA) yang sudah lebih dulu menggelar rights issue.

Dana yang dihimpun dari rights issue lima emiten tersebut berkisar Rp 5,36 triliun. Nilai ini masih lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu. Di awal April 2017, KONTAN mencatat total rights issue mencapai Rp 9,49 triliun. Saat ini setidaknya ada 17 emiten lain yang berniat rights issue maupun private placement tahun ini (lihat tabel).

Peluang emiten

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, penggalangan dana lewat rights issue maupun private placementcenderung menguntungkan bagi emiten. Dengan skema itu, emiten tak perlu menanggung beban tertentu. Misalnya beban kupon seperti di obligasi, maupun tanggungan bunga seperti pada pinjaman perbankan.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menambahkan, rights issue dan private placement juga membuka peluang bagi emiten untuk menggandeng mitra strategis. "Yang menarik dari equity adalah bagaimana bisa mendapatkan partneryang pas," ujar Frederik.

Tapi opsi pendanaan bergantung kondisi emiten. Bagi emiten dengan rasio utang rendah, pinjaman bank lebih menguntungkan. Sebab, prosesnya terbilang cepat, apalagi dengan jaminan aset besar. Jika utang bank tak memungkinkan, menurut Frederik, emiten bisa merilis obligasi.

Bagi investor, sebelum menyerap saham rights issue, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. William menyarankan investor mencermati earning power emiten yang akan rights issue. Rasio ini menunjukkan kemampuan emiten meraih laba, yang diukur dari laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aset.

Rasio utang (DER) juga perlu dicermati. "Ada beberapa kasus di mana emiten rights issue karena bank tak mau memberikan pinjaman," ujar William. Investor juga perlu melihat penggunaan dana rights issue. Tentunya harus berefek positif, misal untuk ekspansi.

Frederik juga mengingatkan investor perlu mencermati rutinitas emiten membagi dividen. Faktor harga dan likuiditas juga perlu menjadi pertimbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×