Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga saham PT Bank Central Asia Tbk dimanfaatkan oleh Santosa Direktur BCA untuk mengakumulasi saham bank berkode BBCA ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (14/9), Santoso Direktur BCA membeli 20.000 saham BBCA pada tanggal 10 September 2020. "Harga pembelian per saham Rp 29.500 per saham," terang Raymon Yonarto Sekretaris Perusahaan Bank BCA dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: Wah, direksi bank yang berkinerja baik di tengah pandemi masih diguyur bonus melimpah
Ini artinya transaksi yang dilakukan Santosa senilai Rp 590 juta. Akibat transaksi tersebut kepemilikan saham Santosa di Bank BCA meningkat menjadi 264.583 saham dari sebelumnya 244.593 saham.
Kemarin (14/9), harga saham BBCA naik 2,46% di Rp 30.250 per saham. Jika menggunakan acuan harga saham tersebut maka Santoso telah untung 2,54% setara dengan Rp 15 juta dalam waktu dua hari bursa.
Selama sepekan ini harga saham BBCA memang cenderung melemah. Data RTI menyebutkan saham BBCA turun 3,74% dalam seminggu. Sedangkan sepanjang tahun ini saham BBCA turun 9,5%.
Akhir pekan lalu (11/9), saham BBCA bahkan menjadi saham yang paling banyak dijual asing dengan nilai net sell Rp 1,14 triliun. Kemarin pun asing masih melakukan net sell pada saham BBCA sebesar Rp 358,31 miliar. Sementara itu di sepanjang tahun ini, nilai net sell asing pada saham BBCA Rp 5,66 triliun.
Baca Juga: Asing justru jual saham-saham ini saat IHSG menguat pada perdagangan Senin (14/9)
Berdasarkan data Bloomberg, ada 36 analis yang mengkaver saham BBCA dan mayoritas menyarankan beli. Rinciannya 21 analis masih menyarankan beli, 12 analis lain menyarankan hold saham BBCA dan 3 analis lain menyarankan sell.
Rata-rata analis menargetkan saham BBCA di Rp 33.050 per saham. Ini artinya masih ada potensi keuntungan dari saham BBCA sebesar 9,26%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
