kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CVC tawarkan saham LPPF Rp 10.000-Rp 11.250


Senin, 11 Maret 2013 / 14:42 WIB
CVC tawarkan saham LPPF Rp 10.000-Rp 11.250
ILUSTRASI. Buat yang suka berpetualang, inilah daftar harga sepeda Polygon Bend series (Oktober)


Sumber: Reuters |

KUALA LUMPUR/HONG KONG. CVC Capital Partners dan PT Multipolar Tbk (MLPL) meluncurkan penawaran penjualan 40% saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) senilai US$ 1,36 miliar hari ini (11/3). Tawaran itu tertuang dalam term sheet yang diperoleh Reuters.

CVC melalui salah satu anak usahanya dan Multipolar menawarkan 1.167 miliar saham Matahari, dengan kisaran harga Rp 10.000 - Rp 11.250 per saham. Dengan begitu, CVC akan memperoleh dana sekitar Rp 13,13 triliun (setara US$ 1,36 miliar).

Harga jual itu ekuivalen dengan price-to-earnings ratio (PER) LPPF sebesar 24,9-28 kali utnu k2013 dan 20,6 kali untuk 2014.

Jika berhasil menyegel penjualan ini, CVC akan meraup salah satu transaksi yang paling menguntungkan bagi perusahaan besar di Asia Tenggara. Perusahaan private equity asal London itu mengakuisisi Matahari di 2010 seharga US$ 790 juta, termasuk utangnya. Harga pembelian saat itu tercatat sebesar Rp 2.705,33 per saham.

Menurut kalkulasi Reuters, divestasi sebagian saham CVC di Matahari saat ini menggunakan asumsi Matahari bernilai US$ 3,4 miliar. Penjualan itu setara dengan 40% saham CVC di Matahari.

CVC menolak berkomentar. Matahari dan Multipolar juga belum berkomentar mengenai hal ini.

Rencana penjualan saham diprediksi mulai ditawarkan pada 21 Maret dan penyelesaian transaksi pada 27 Maret.

Meski begitu, sudah ada sejumlah investor yang berniat membeli saham Matahari senilai US$ 435 juta. Mereka adalah nama-nama besar di dunia keuangan global dan regional, antara lain BlackRock, Fidelity Investments, Schroders dan Goldman Sachs' GS Investment Strategies.

Grup yang terdiri dari 15 investor itu juga termasuk Temasek dan Government of Singapore Investment Corp, hedge funds Och-Ziff Capital Management Group LLC, dan Azentus Capital Management Ltd.

Mereka rupanya tertarik pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama perkembangan pesat masyarakat kelas menengah. Menurut McKinsey & Co, jumlah kelas menengah Indonesia yang konsumtif akan bertambah 90 juta orang pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×