kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPPF Percepat pembayaran utang Rp 800 miliar


Rabu, 27 Februari 2013 / 06:39 WIB
LPPF Percepat pembayaran utang Rp 800 miliar
ILUSTRASI. Fregat berpeluru kendali Changzhou dan kapal perusak berpeluru kendali Jinan di bawah Komando Teater Timur PLA China, membentuk formasi di Laut China Timur selama latihan maritim pada 20 Januari 2021. Dok: eng.chinamil.com.cn/foto oleh Fang Sihang


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencari cara untuk mempercepat pembayaran utang di tahun ini. Sebab, ancaman utang yang tinggi dan fluktuasi bunga berdampak buruk pada kinerja keuangan LPPF.

Menurut manajemen LPPF, mempercepat pembayaran utang menjadi cara tepat meminimkan beban tahun ini. Rencananya, LPPF akan membayar utang fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp 800 miliar. Pembayaran ini dilakukan pertengahan Maret 2013.

LPPF menargetkan bisa mengurangi utang hingga Rp 1,2 triliun - Rp 1,5 triliun di 2013. Hal yang sama akan dilakukan tahun depan dan disesuaikan dengan kondisi usaha dan kebutuhan dana tunai untuk operasional. Yang penting, posisi kas LPPF akan dijaga minimum sebesar Rp 150 miliar. Sampai akhir Desember 2012 lalu, kas setara kas LPPF mencapai Rp 999,8 miliar. Naik dari tahun sebelumnya Rp 918 miliar. 

"Pembayaran lebih awal pada 2013 ini untuk menurunkan biaya-biaya bunga yang ada," jelas Miranti Hadisusilo, Sekretaris Perusahaan LPPF dalam keterangan resminya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa waktu lalu. Namun, belum ada penjelasan skema pendanaan untuk mempercepat pelunasan utang itu.

Dalam laporan keuangan 2012, total utang bank LPPF memang terlihat terus meningkat. Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai Rp 483,9 miliar, naik dari 2011 sebesar Rp 284,9 miliar. Sementara, utang bank jatuh tempo lebih dari satu tahun senilai Rp 2,4 triliun. Adapun, total kewajiban LPPF mencapai Rp 4,8 triliun.

Namun, manajemen LPPF mengklaim, biaya keuangan menurun karena ada penurunan beban bunga. Biaya keuangan LPPF menurun 15,9% menjadi Rp 451,5 miliar di 2012.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities bilang, langkah LPPF mempercepat pembayaran utang cukup tepat untuk memperbaiki struktur keuangan. Sebab, beban kewajiban LPPF bisa terus membengkak. LPPF dapat mencicil utang dari dana kas atau meminta suntikan dana dari induk usaha. "Kinerja LPPF masih akan terus bertumbuh. Namun yang dikhawatirkan, harga sahamnya stagnan karena tidak likuid," kata dia. Kemarin, harga LPPF stagnan di Rp 3.375 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×