kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astrindo (BIPI) terbitkan rights issue, Analis Profindo Sekuritas: Wait and see


Jumat, 12 Juli 2019 / 18:58 WIB
Astrindo (BIPI) terbitkan rights issue, Analis Profindo Sekuritas: Wait and see


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) tengah memperdagangkan rights issue alias penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I sampai 19 Juli 2019 nanti.

BIPI menjelaskan dana segar yang didapatkan dari rights issue tersebut akan digunakan untuk modal kerja sebanyak 5% dan ekspansi usaha sebanyak 95%.

"Antara lain pembelian aset pada sektor energi dan infrastruktur energi," jelas Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).

Untuk ekspansi usaha, pada saat ini BIPI masih dalam tahap penjajakan dan proses uji tuntas. Diharapkan periode pelaksanaan ekspansi tersebut akan rampung pada semester satu tahun 2020.

Kurniawati belum membeberkan secara pasti proyek apa saja yang akan dilanjutkan, sebab saat ini BIPI masih harus melakukan due diligence.

"Kami masih dalam tahap analisis dan peninjauan beberapa proyek baru, namun belum ada keputusan yang dibuat," imbuh dia.

Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas Wahyu Pratama menyarankan, investor untuk tidak buru-buru mengambil aksi. Sebab harga tebus rights issue masih dinilai kurang menarik. Sebagai gambaran harga rights issue ditetapkan Rp 100 sedangkan harga terakhir saat ini ditutup di level Rp 62.

"Wait and see dulu sampai ada kejelasan pembangunan proyeknya. Saat ini tahapan mereka masih uji kelayakan proyek belum capex untuk pembangunan," jelas Wahyu.

Berdasarkan riset Kontan.co.id, saat ini BIPI tengah menggenjot proyek infrastruktur energi yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Total ada sembilan proyek yang akan digarap dengan alokasi kebutuhan dana sebanyak US$ 2,5 miliar.




TERBARU

[X]
×