kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi Pertagas kian pasti, saham PGAS melonjak 15,43%


Kamis, 24 Mei 2018 / 19:03 WIB
Akuisisi Pertagas kian pasti, saham PGAS melonjak 15,43%
ILUSTRASI. RUPS Perusahaan Gas Negara


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS) melesat pada perdagangan Kamis (24/5). Saham PGAS ditutup naik 15,43% ke level Rp 2.170 per saham. Kenaikan harga saham PGAS menyusul kian pastinya rencana emiten ini mengakuisisi anak usaha Pertamina, Pertagas.

Citigroup Global Markets (CG) tercatat paling banyak memborong saham PGAS hari ini dengan volume beli sebesar 36,61 juta saham dan nilai transaksi mencapai Rp 77,2 miliar. Broker asing ini juga baru saja menaikkan outlook PGAS dari sebelumnya netral menjadi buy dengan target harga Rp 2.375 per saham.

Citigroup, Kamis (24/5), memproyeksi bisnis PGAS di sektor hulu bakal kian moncer seiring dengan tren harga minyak mentah yang akan stabil menguat di level US$ 70-US$ 75 per barel hingga 2019. Dengan begitu, pendapatan PGAS dari sektor hulu diperkirakan bisa bertambah sekitar US$ 35 juta pada akhir tahun ini.

Selain itu, sentimen positif bagi saham PGAS juga datang dari rencana akuisisi Pertagas untuk membentuk subholding gas, lanjutan dari terbentuknya holding BUMN Migas. Seperti diketahui, PGAS rencananya akan meminta restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Juni mendatang.

Citigroup melihat aksi korporasi ini sebagai katalis positif dan salah satu alasan kuat mengubah outlook saham PGAS pada tahun ini.

Dalam RUPSLB tersebut, emiten akan menyampaikan perhitungan nilai valuasi Pertagas. Jika disepakati pemegang saham, Pertagas akan secara resmi menjadi anak usaha PGAS.

Sekadar informasi, sepanjang kuartal-I 2018, PGAS mencatat pendapatan sebesar US$ 797,7 juta, atau naik 7% dari US$ 746 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih turun 17% menjadi US$ 80,9 juta dibanding sebelumnya US$ 97,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×