kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya masih punya kontrak carry over Rp 90 triliun


Jumat, 06 April 2018 / 19:48 WIB
Waskita Karya masih punya kontrak carry over Rp 90 triliun
ILUSTRASI. Direksi WSKT menjelaskan hasil RUPST


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekerjaan besar masih menanti PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Pemerintah tahun ini masih terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Salah satu yang menjadi perhatian adalah soal pembiayaan proyek.

Mantan Direktur Utama WSKT M Choliq berharap, pekerjaan direksi WSKT yang baru saat ini bisa lebih mudah. Terutama sejak dirinya resmi meletakkan jabatan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017, Jumat (6/4). Posisi M Choliq digantikan oleh I Gusti Ngurah Putra.

“Boleh dikatakan generasi berikutnya bisa lebih mudah. Harapannya, bisa lebih tokcer,” kata Choliq dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (6/4).

Pasalnya, tahun ini, WSKT masih mengantongi kontrak carry over sebesar Rp 90 triliun. Oleh karena itu, dia berharap direksi yang baru bisa memaksimalkan pekerjaan tahun ini. Menurutnya, Waskita Karya saat ini perlu mempertahankan market leader pada industri konstruksi.

“Khusus 2018 akan lebih baik, karena masih ada kontrak Rp 90 triliun carry over tahun lalu. Istilahnya semua makanan sudah terhidang,” ujar Choliq.

Sebagai catatan, pada tahun lalu, WSKT mencatatkan pertumbuhan laba yang fantastis. Emiten konstruksi pelat merah ini membukukan laba bersih sebesar Rp 3,88 triliun, naik dibandingkan laba bersih 2016 sebesar Rp 1,71 triliun.

Naiknya laba yang signifikan ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan usaha WSKT sepanjang tahun lalu. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 45,21 triliun atau tumbuh 90,04% dari pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 23,79 triliun.

Choliq menyatakan, tahun lalu, WSKT banyak mengerem proyek-proyek. Hal ini dengan pertimbangan rasio keuangan yang berada pada risiko tinggi. “Maka sebaiknya kami turunkan dulu, baru kemudian berlari lagi. Saya yakin, direksi baru bisa lebih tajam dalam memilih investasi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×