kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pairing GBP/USD jatuh di level terendah sejak November 2017


Kamis, 28 Juni 2018 / 22:27 WIB
Pairing GBP/USD jatuh di level terendah sejak November 2017
ILUSTRASI. Uang poundsterling Inggris - dollar


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling terus melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Selain posisi dollar yang kembali menguat, mata uang Inggris ini juga tertekan prospek perekonomian domestik yang abu-abu.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/6) pukul 19.20 WIB, pasangan mata uang GBP/USD merosot ke level terendah sejak November 2017 di level 1,3076. Poundsterling melemah 0,28% terhadap dollar AS dibanding hari sebelumnya.

Analis Monex Investindo Faisyal menjelaskan, GBP melemah pascarilis Financial Stability Report, Rabu malam. Laporan tersebut berisi gambaran Komite Kebijakan Keuangan (Financial Policy Committee) terkait kondisi dan prospek sistem keuangan Inggris ke depan, serta risiko yang akan dihadapinya.

"Pasar mengkhawatirkan hasil laporan tersebut yang menyatakan akan ada dampak buruk terhadap ekonomi pasca hard-Brexit," ujar Faisyal, Kamis (28/6). Menyusul laporan tersebut, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Mark Carney juga menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak perang dagang terhadap perekonomian Inggris.

Alhasil, poundsterling semakin terpuruk. Sementara, dollar AS menguat setelah tensi perang dagang agak menyusut. Hal ini lantaran pemerintahan Trump mulai bersikap moderat terhadap rencananya membatasi investasi China pada perusahaan teknologi AS.

Faisyal menyebut, besok (29/6), pasar akan fokus pada rilis neraca berjalan Inggris  kuartal pertama 2018. Konsensus memperkirakan defisit neraca berjalan akan turun dari £ 18,4 miliar menjadi £ 18,0 miliar.

Sementara, pertumbuhan PDB Inggris kuartal pertama juga diekspektasikan masih sama dengan sebelumnya di level 0,1%. "Jika direspons positif oleh pasar, GBP bisa sedikit menguat," kata Faisyal.

Secara teknikal, ia menganalisis, pairing GBP/USD masih berada di bawah garis MA 50, 100 dan 200. Indikator MACD juga masih berada di zona negatif pada level 0,00859.

Indikator stochastic ada pada level 22,4363, sedangkan RSI di posisi 20,37. "Keempat indikator tersebut masih memberi sinyal tren bearish buat pasangan mata uang ini," pungkas Fasiyal.

Untuk pasangan GBP/USD, Faisyal memberi rekomendasi sell on rally. Proyeksinya, besok, Jumat (29/6), harga akan berada dalam rentang support 1,3050 - 1,3000 - 1,2900 dan resistance 1,3150 - 1,3210 - 1,3300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×