Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada Senin (5/8), nilai tukar yuan terhadap rupiah dipatok di posisi 2.027,62 dari posisi Jumat (2/8) lalu di level 2.051,37. Itu artinya, nilai tukar yuan juga melemah terhadap rupiah. Tidak tanggung-tanggung, pelemahannya mencapai 1,15%.
Namun, jika rupiah disandingkan dengan dollar AS, pelemahan yuan berdampak pada tersungkurnya mata uang Garuda. Sekadar informasi saja, kemarin, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,49% menjadi Rp 14.255 per dollar AS. Serupa, kurs rupiah di Bank Indonesia juga turun 0,20% menjadi Rp 14.231 per dollar AS.
Baca Juga: Simak jurus BI untuk menahan pelemahan rupiah karena efek jatuhnya yuan
Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, koreksi rupiah terjadi setelah China melemahkan posisi yuan.
Senin (5/8), pasangan USD/CNY menguat 1,41% ke level 7,0385. Ini jadi posisi terendah yuan sejak Maret 2008.
Hal tersebut akhirnya menyeret pergerakan mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
Langkah yang dilakukan China ini merupakan retaliasi setelah Trump mengancam mengenakan bea masuk 10% pada produk China senilai US$ 300 miliar.
"Setelah perang dagang, nanti jadi perang mata uang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News