Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Wawan menilai suku bunga yang rendah dengan tingkat inflasi yang rendah diharapkan bisa membantu proses pemulihan ekonomi lebih cepat. Dengan suku bunga turun, harga obligasi jadi semakin menarik disertai dengan prospek ekonomi yang lebih baik.
Meskipun begitu, dia mengakui beberapa sentimen masih menjadi perhatian dan berpotensi menjadi pengganjal prospek pasar obligasi ke depan. Diantaranya, terkait dengan implementasi vaksin yang diharapkan sukses, namun ada potensi terhambat juga.
Baca Juga: Ekonomi pulih, BEI targetkan rata-rata nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun di 2021
"Kita perlu melihat seberapa jauh efektifitas vaksin dan implementasinya. Pastinya akan ada banyak tantangan," jelasnya.
Di sisi lain, kondisi pertumbuhan ekonomi juga bakal jadi perhatian, apakah dengan kehadiran vaksin bisa benar-benar memulihkan perekonomian. Untuk itu, Wawan menilai obligasi negara akan lebih optimal untuk dilirik, karena obligasi korporasi masih dihadapkan pada risiko default.
Selanjutnya: INDON ritel bisa jadi pilihan investasi menarik di tengah tren suku bunga rendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News