Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan meluncurkan Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Ritel seri SR021. Berdasarkan jadwal, penawaran seri tersebut akan berlangsung mulai 23 Agustus - 18 September 2024.
Dalam penawaran SR021, pemerintah menerapkan minimum holding period (MHP) satu kali pembayaran kupon. Ini merupakan pertama kali berlaku di SBN Ritel yang dikelola sesuai prinsip syariah dengan fitur bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Tony Prianto menerangkan bahwa pemerintah selalu mengevaluasi penerbitan-penerbitan SBSN Ritel dan terus berupaya mengembangkan fitur SBSN Ritel.
"Dengan penerapan minimum holding period satu kali pembayaran kupon, diharapkan SR021 dapat semakin menarik dan meningkatkan partisipasi investor ritel," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).
Jelang penerbitan, pemerintah juga belum mengumumkan besaran kuponnya. Yang jelas, Tony menyebutkan pemerintah mempertimbangkan market condition teraktual serta sesuai dengan strategi pengelolaan pembiayaan pemerintah.
Baca Juga: Sukuk Wakaf Ritel SWR005 Resmi Ditawarkan, Tingkat Imbalan Capai 6,50%
"Besaran kupon diharapkan juga berada pada level yang kompetitif dan masih menarik bagi investor," katanya.
Karenanya, ia tetap optimistis penyerapan SR021 masih akan tetap baik di tengah melandainya yield SUN acuan 10 tahun. Berdasarkan Bloomberg, yield SUN acuan tenor 10 tahun berada di 6,63%.
Dus, target penerbitan SR021 diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan penerbitan SBN Ritel sebelumnya pada tahun ini. Terlebih, ia meyakini dengan fitur dan karakteristik SR021 yang menarik bagi investor ritel, maka penawaran kali ini juga akan mendapatkan sambutan yang baik.
"Melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi dari beragam media komunikasi yang digunakan, pemerintah optimistis bahwa tidak hanya investor existing, namun juga investor baru akan banyak berpartisipasi dan membeli SR021," tutup Tony.
Dihubungi terpisah, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai penyerapan SR021 tetap positif.
"Permintaan akan tetap positif, saya kira Rp 15 triliun - Rp 20 triliun masih akan tercapai," kata dia.
Sekedar mengingatkan, pada penawaran seri SR020 pemerintah mengantongi penjualan Rp 21,35 triliun.
Namun memang, untuk prediksi kupon SR021 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan seri SR020, menyusul melandainya yield SUN acuan 10 tahun.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Terbitkan SBN Sebesar Rp 642,56 Triliun Pada Tahun 2025
Ramdhan memperkirakan kupon SR021T3 (tenor 3 tahun) di kisaran 6,25%-6,35% lalu SR021T5 (tenor 5 tahun) di kisaran 6,35%-6,45%.
Sebagai pembanding, kupon seri SR020 ditawarkan untuk tenor 3 tahun sebesar 6,3% dan tenor 5 tahun sebesar 6,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News