kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Yield sukuk merangkak naik seiring kekhawatiran terhadap inflasi


Jumat, 14 Januari 2011 / 10:07 WIB
Yield sukuk merangkak naik seiring kekhawatiran terhadap inflasi


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) Syariah atau sukuk terus terpuruk selama dua pekan terakhir. Harapan mendapat gelar investment grade tak sebanding dengan tingginya kekhawatiran terhadap angka inflasi.

Oleh sebab itu, Yield sukuk yang jatuh tempo pada April 2014 misalnya, naik 68 basis poin menjadi 3,33% sejak rekor terendahnya 14 Oktober 2010 di 2,65%. Tekanan harga sukuk mengikuti ekspektasi suku bunga acuan atau BI rate yang naik mengiringi inflasi.

Yield sukuk mungkin akan melaju lebih kencang karena angka inflasi. Hal ini merupakan imbas dari pengurangan subsidi bahan bakar dan harga beras yang merangkak naik. Moody's Investor menempatkan rating Indonesia atas review kemungkinan upgrade di Desember setelah meningkatkan peringkat Ba2 pada bulan September yang merupakan dua langkah di bawah investment grade.

"Perhatian pasar lebih tinggi terhadap pencabutan subsidi BBM dan harga makanan yang naik mengalahkan perhatian pada investment grade," ujar Ali Hasanudin, Analis Mandiri Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×