Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Jepang mengeluarkan sinyal merah pada transaksi hari ini (16/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.27 waktu Tokyo, indeks Topix tergerus 1,7% menjadi 1.353,48. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 2% menjadi 16.765,76.
Penguatan yen menjadi salah satu penyebab anjloknya pasar saham Negeri Sakura. Asal tahu saja, pagi ini, nilai tukar yen diperdagangkan di level 116,40 per dollar setelah sebelumnya trading di bawah level 116 untuk pertama kalinya sejak 16 Desember lalu.
Selain itu, sentimen lainnya adalah langkah Swiss National Bank (SNB) yang secara tidak terduga memberikan dua berita mengejutkan bagi pasar finansial dunia. Pertama, Swiss mencabut batas bawah nilai tukar 1,20 franc per euro, setelah tiga tahun memakai strategi tersebut agar tak terseret krisis zona euro. Kedua, SNB menurunkan bunga simpanan menjadi minus 0,75% dari sebelumnya minus 0,25% untuk menahan arus deras dana masuk karena kemerosotan euro dan rubel.
"Mungkin, SNB membutuhkan dana yang tidak sedikit jika ingin menahan franc agar tetap melemah terhadap euro, khususnya dengan adanya potensi Bank Sentral Eropa akan menambah lebih banyak stimulus. Dengan penguatan yen saat ini, pasar saham Jepang akan mengikis kenaikan yang terjadi kemarin," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc di Tokyo.
Sementara itu, pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Chugai Pharmaceutical Co yang turun 3,4%, Sosesi Group Corp turun 2,8%, dan Makita Corp turun 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News