kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Yen Menguat Terhadap Dolar AS, Rencana BOJ Lakukan Intervensi Jadi Pendorong


Minggu, 28 Juli 2024 / 18:48 WIB
Yen Menguat Terhadap Dolar AS, Rencana BOJ Lakukan Intervensi Jadi Pendorong
ILUSTRASI. Mata uang yen Jepang (JPY) bergerak menguat dan telah mendominasi pasar mata uang di bulan ini,


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang yen Jepang (JPY) bergerak menguat dan telah mendominasi pasar mata uang di bulan ini, setelah melonjak ke level tertinggi tiga bulan di 151,945 per dolar AS pada Kamis (25/7). Rencana Bank of Japan (BoJ) yang kemungkinan melakukan intervensi untuk menopang mata uang tersebut, jadi salah satu pendorongnya. 

Asal tahu saja, di awal bulan Juli ini, JPY menyentuh level terendah dalam 38 tahun di 161,96 per dolar AS. Namun, berdasarkan Trading Economics, JPY menguat tipis 0,01% ke level 153,72 per dolar AS pada perdagangan Minggu (28/7) pukul 17.30 WIB. 

Kesenjangan ini telah menciptakan peluang perdagangan yang sangat menguntungkan. Para pedagang meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk berinvestasi dalam aset-aset bernilai dolar untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi, yang dikenal sebagai carry trade.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen yang membuat Yen kembali menguat ke sekitar level 150 per dolar, karena ekspektasi Bank of Japan yang akan memberikan perubahan kebijakan hawkish pada pertemuannya minggu depan.

“Yen menguat di level 153 per dolar pada hari ini, artinya pertemuan BOJ dengan The Fed yang membahas soal carry trade, membuat para pelaku pasar melakukan aksi profit taking,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (28/7). 

Baca Juga: Sejumlah Sentimen Ini Jadi Penyebab Nilai Tukar Rupiah Melemah

Ibrahim memprediksi JPY berpotensi terus menguat ke level 150 - 151 per dolar AS. Sedangkan pada akhir tahun, dia memproyeksi USD/JPY juga masih akan menguat di level 144 per dolar AS. 

“Salah satu sentimen lainnya ada ketakutan bahwa Jepang mempermainkan mata uang. Dan jika suku bunga The Fed turun pada September, maka dolar akan melemah, dan Yen menguat,” imbuhnya. 

Pasalnya, para trader sekarang memperkirakan 93% peluang The Fed memangkas suku bunga pada bulan September, dibandingkan dengan 73% sebelum pembacaan inflasi AS, menurut CME FedWatch. Pasar memperkirakan pelonggaran sebesar 61 basis poin tahun ini.

Di sisi lain, melansir dari Reuters, Bank of Japan kemungkinan besar justru akan menaikkan suku bunganya pada minggu depan, dengan pasar memperkirakan peluang kenaikan sebesar 64% untuk kenaikan 10 bps. 

Ekspektasi penyempitan selisih suku bunga AS-Jepang telah mengurangi kepercayaan diri untuk menggunakan yen yang berimbal hasil rendah sebagai mata uang pendanaan untuk investasi di negara lain. 

Selanjutnya: Sri Mulyani Beberkan Hasil Pertemuan G20 Brasil, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (29/7) Hujan Deras, Status Waspada Bencana Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×