kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yen Jepang berpotensi melanjutkan tren positif terhadap dolar AS


Senin, 20 April 2020 / 17:46 WIB
Yen Jepang berpotensi melanjutkan tren positif terhadap dolar AS
ILUSTRASI. Dolar AS dan yen Jepang.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia dan mengakibatkan ancaman perlambatan global, membuat dolar Amerika Serikat (AS) menjadi incaran. The Greenback menjadi pilihan utama para investor guna menjaga likuiditas sekaligus aset safe haven. Bahkan pada satu waktu, sempat mengalahkan kemilau emas.

Tak ayal ketika dolar AS dipasangkan dengan mata uang lain, dolar AS menjadi yang lebih perkasa. Namun, nyatanya yen Jepang justru menjadi mata uang paling kuat dibandingkan mata uang lain ketika dipasangkan dengan dolar AS.

Baca Juga: Jepang bakal bayar perusahaan yang mau hengkang dari China, ini alasannya

Merujuk Bloomberg, pasangan USD/JPY pada awal tahun ini berada di level 108,61, sementara pada hari ini, Senin (20/4) sudah berada di level 107,63. Dengan demikian, secara year to date (ytd), yen Jepang berhasil menguat 0,67% terhadap dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan kinerja positif yen Jepang tidak terlepas dari meningkatnya volatilitas di pasar global dan sentimen risiko cenderung tetap agak hangat.

“Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dan banyaknya bank sentral yang melakukan pemotongan sebagai tanggapan terhadap krisis pandemi, telah membuat pembelian obligasi internasional kurang menarik bagi investor Jepang,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (20/4).

Secara fundamental, Sutopo menilai Jepang juga cukup terimbas oleh virus corona. Terlihat dari kontraksi ekspor Jepang yang turun sebesar 11,7% secara year on year pada Maret kemarin. Kontraksi tersebut merupakan catatan yang terburuk sejak Juli 2016.

“Kontraksi ini dikarenakan pengiriman ekspor ke tujuan utama seperti China, AS dan Uni Eropa tersendat oleh pandemi virus corona. Dampaknya kemungkinan akan berlanjut pada bulan April dan seterusnya hingga virus corona mereda,” tambah Sutopo.

Baca Juga: Darurat corona, ekonomi Jepang bisa kontraksi dua kuartal lagi

Sutopo melihat Jepang punya prospek untuk melanjutkan tren positif, sejauh ini Jepang cukup cepat tanggap dalam menangani virus corona. Dengan mengeluarkan paket kebijakan pemberian uang tunai 100.000 yen ke setiap warga negara dan 300.000 yen untuk rumah tangga yang terkena pandemi.

“Pemerintah Jepang juga berencana untuk menerbitkan obligasi tambahan senilai 25,7 triliun yen untuk mendanai anggaran yang direvisi. Oleh sebab itu, untuk akhir tahun saya melihat pairing USD/JPY bisa ke level 105,” tutup Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×