kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata (EXCL) Bidik Pelanggan High-End Untuk Adopsi e-SIM


Selasa, 11 April 2023 / 03:15 WIB
XL Axiata (EXCL) Bidik Pelanggan High-End Untuk Adopsi e-SIM


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengaku sejak peluncuran e-SIM pada 20 Maret 2023, pihaknya mendapat respons positif dari pasar. Diharapkan hingga tutup 2023, jumlah pelanggan yang mengadopsi e-SIM bisa lebih dari 1 juta pelanggan. 

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebut sejak meluncurkan e-SIM pihaknya mendapatkan antusias dan permintaan yang tinggi, bahkan di atas ekspektasi EXCL. 

Memang adopsi produk anyar ini masih terbatas pada device yang bisa mendukung penggunaan e-SIM. Untuk saat ini, baru perangkat high end yang kompatibel. 

"Kami memperkirakan high end di bawah 10% di pasar existing handset. Itu mungkin kami targetkan 20% dari yang 10% tersebut," jelas Dian usai media gathering, Senin (10/4).  

Baca Juga: Intip Kisi-Kisi Pembagian Dividen dari XL Axiata (EXCL) Tahun Buku 2022

Secara terpisah, Group Head Mass Segment XL Axiata Lyra Filiola menambahkan saat ini rata-rata dalam sehari EXCL telah melayani lebih dari 500 pelanggan untuk melakukan migrasi ke e-SIM. 

Sejak diluncurkan pada 20 Maret 2023, adopsi e-sim EXCL kurang lebih sudah tembus 10.000 pelanggan. Lyra bilang memang permintaan akan e-SIM ini sangat tinggi, apalagi XL Axiata sudah melakukan digital marketing. 

"Hingga tutup satu satu juta pelanggan, kalau dihitung akumulasi bisa tercapai karena permintaannya tinggi. Apalagi kalau jenis handphone yang bisa e-Sim lebih banyak lagi," tutur Lyra. 

Baca Juga: Dorong Digitalisasi, XL Axiata (EXCL) Resmi Meluncurkan Produk eSIM

Adanya e-SIM ini akan menjadi keuntungan bagi EXCL untuk menekan cost of goods sold (COGS) perusahaan. XL Axiata bisa menekan biaya pembelian chip untuk sim card.

Dia bercerita sebelum adanya perang Rusia-Ukraina harganya chip di kisaran Rp 1.500. Namun karena Ukraina salah satu pemasok bahan baku chip, harganya bisa melonjak hingga Rp 7.000-Rp 8.000. 

"Setelah ada perang harga sim card dari Rp 1.500 bisa naik 7.000 sampai 8.000 sim card kalau ada e-sim XL Axiata bisa mengurangi COGS," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×