Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, lanjut Entus, pihaknya juga akan membidik investasi di proyek jalan tol yang membutuhkan banyak beton pracetak. Namun, ia bilang WTON belum akan banyak membidik investasi proyek karena perseroan masih akan fokus pada rencana pembangunan satu pabrik baru di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas 300.000 ton per tahun dengan investasi Rp 250 miliar.
Calon pabrik kesepuluh perseroan tersebut akan dibangun di atas lahan 30 hektare (ha) dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan Oktober-November 2016 mendatang.
Entus bilang, pendanaan untuk rencana ekspansi ke depan bisa dicari dari berbagai alternatif seperti obligasi atau penerbitan saham simpanan (treasury) yang dimiliki perseroan saat ini sebanyak 337,15 juta, setara 4,3% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
WTON tengah mengkaji untuk melepas saham treasury tersebut sebelum batas waktunya berakhir pada November mendatang. Entus bilang, saham simpanan tersebut akan dilepas jika ada investasi yang memberikan tambahan pada pertumbuhan perseroan. "Harus ada dulu tujuannya yang jelas untuk apa baru kita lepas," katanya.
Selain itu, Wilfred Singkali, Direktur Utama WTON mengatakan keputusan pelepasan saham treasury tersebut akan tergantung dengan hasil kajian apakah lebih itu lebih menguntungkan dari pendanaan lain.
Jika tujuan penggunaan dananya sudah jelas, Entus menargetkan akan melepas saham treasury tersebut jika harga saham WTON sekitar Rp 1.200. Namun jika tujuan alokasi dananya belum ada, perseroan akan memperpanjang masa saham treasury tersebut dalam dua tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News