kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

WTON Serap Capex Rp 3,4 Miliar per Semester I 2024


Kamis, 29 Agustus 2024 / 16:02 WIB
WTON Serap Capex Rp 3,4 Miliar per Semester I 2024
ILUSTRASI. Fasilitas produksi Wijaya Karya Beton (WTON). Total anggaran capex WTON di tahun 2024 sebesar Rp 230 miliar.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyerap anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 3,4 miliar di semester I 2024. Padahal, total anggaran capex WTON di tahun 2024 sebesar Rp 230 miliar.

“Kami menganggarkan capex tahun ini sebesar Rp230 miliar. Ini kami melakukan secara hati-hati, dan yang sudah terealisasi sampai dengan Juni hanya Rp 3,4 miliar,” kata Direktur Utama WTON Kuntjara dalam paparan publik, Kamis (29/8)

Menurut Kuntjara, anggaran capex WTON tidak dilakukan secara agresif. Alokasi penggunaan capex hingga akhir Juni 2024 hanya untuk meningkatkan fasilitas produksi, seperti pengadaan cetakan dan digitalisasi.

WTON juga tidak menganggarkan capex untuk membangun pabrik baru di tahun ini. Alasannya, utility rate pabrik existing masih di kisaran 50% saja.

“Jadi, kami masih punya kapasitas yang berlebih untuk menyerap pasar ke depan,” ungkap dia.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Catat Kontrak Baru Rp 3,7 Triliun per Juli 2024

WTON mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun hingga bulan Juli 2024. Ini sudah sekitar 45% dari target kontrak baru sebesar Rp 7,48 triliun sampai dengan akhir tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan Dedi Indra mengatakan, kontrak baru tersebut didominasi dari sektor infrastruktur, yaitu sebesar 79,84%. Lalu, disusul proyek di sektor industri sebesar 9,44%, kelistrikan sebesar 6,45%, serta sisanya berasal dari sektor properti, energi, dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 6,37%, 0,54%, dan 0,01%

Sementara, berdasarkan pelanggan, kontrak baru yang berasal dari swasta sebesar 78,56%. 

“Disusul perusahaan BUMN lain sebesar Rp 18,31%, perusahaan induk WIKA sebesar 2,46%, afiliasi WIKA sebesar 0,17%, dan pemerintah sebesar 0,50%,”  ujar dia, Kamis (29/8).

Baca Juga: FTSE Russel Kocok Ulang Konstituen, Saham BREN Kembali Masuk Kategori Large Cap

Sejumlah proyek besar yang menopang angka tersebut di antaranya adalah Trackwork MRT Jakarta CP205, Trackwork LRT Jakarta Fase 1B, Tol Japek II Selatan Paket 2A, NCICD DKI Jakarta Lokasi 1 Paket 1, dan Jalan Tol Serang Panimbang Seksi III.

Lalu, Proyek Bendungan Karangnongko, Pengendalian Banjir Kencing Drain Kudus Tahap 1, Pancang Data Center Bromo TDI Kabil Batam, Microsoft Data Center JKT09 Mainbuilding, FRC IK Karawang Pindo Deli 2 Tahap 3, Pengadaan Fasad Rusun ASN 3 IKN, dan beragam proyek lainnya. 

Di tahun 2024 ini, WTON fokus pada program optimasi kinerja keuangan melalui berbagai strategi, seperti percepatan cash flow, peningkatan produktivitas pabrik, digitalisasi proses, termasuk optimalisasi supply chain management, serta pengembangan sistem logistic cost control tower yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan logistik dan pengadaan material. 

Dedi menuturkan, WTON optimistis dapat mencapai kinerja positif hingga akhir tahun 2024, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). 

“WTON berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, dengan fokus pada visi WTON untuk menjadi perusahaan global terpercaya berkelanjutan pemberi solusi di industri beton,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×