Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lambatnya pengembangan proyek infrastruktur ternyata menekan kinerja PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Sampai akhir tahun, WTON merasa kinerjanya masih akan melesu. Pendapatan WTON diperkirakan turun sekitar 20% dibanding tahun sebelumnya.
Pada akhir 2014, WTON membukukan pendapatan Rp 3,27 triliun. Ini berarti, pendapatan WTON diprediksi Rp 2,61 triliun di akhir 2015.
“Tahun ini secara umum turun. Karena penyerapan belanja infrastruktur di semester satu kendor,” ucap Direktur Keuangan WTON Entus Asnawi Mukhson, ketika ditemui KONTAN, Senin, (7/12).
Adapun, kinerja WTON tampak merah di tiga kuartal belakangan. Pada kuartal ketiga, pendapatan WTON turun 33,62% dari Rp 2,32 triliun menjadi Rp 1,54 triliun. Lalu labanya ambles 60,72% dari Rp 223,35 miliar ke posisi Rp 87,73 miiar.
Meski begitu, penurunan kinerja itu tampak membaik dibanding kuartal sebelumnya. Pada kuartal kedua, pendapatan WTON turun 46,88% dari Rp 1,678 triliun menjadi Rp 891,27 miliar. Lalu labanya melorot 68,96% dari Rp 172,41 miliar ke posisi Rp 53,51 miliar. Kemudian di kuartal pertama, pendapatan WTON menurun 49,16% dari Rp 814,03 miliar jadi Rp 427,56 miliar. Sementara labanya merosot 78,83% dari 80,31 miliar ke posisi Rp 17 miliar.
Sebelumnya, WTON telah merevisi target kontrak barunya di tahun ini. WTON menurunkan target kontrak barunya dari Rp 4 triliun menjadi Rp 3,2 triliun. Entus memperkirakan, target kontrak baru itu mampu tercapai sampai akhir tahun.
Penurunan target kontrak baru itu lantaran kapasitas terpasang pabrik WTON tahun ini belum mampu memenuhi lebih banyak permintaan. Sampai akhir tahun, kapasitas terpasangnya hanya akan memenuhi 70% dari total kapasitas produksi pabrik. Adapun, WTON memiliki 10 pabrik dengan kapasitas produksi 2,35 juta ton per tahun.
Entus berharap, kinerja WTON akan mengalami perbaikan di tahun depan. Meski begitu, ia belum mau mengungkapkan target pendapatan, laba, maupun kontrak barunya di 2016.
Saham WTON rontok 4,02% ke posisi Rp 835.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News