kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WTON belum tertarik ekspansi ke luar negeri


Senin, 29 Februari 2016 / 19:21 WIB
WTON belum tertarik ekspansi ke luar negeri


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

MEDAN. Emiten beton precast, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) belum akan melakukan ekspansi ke pasar luar negeri pada tahun ini. Pasalnya, selain harus bersaing dengan beberapa perusahaan asing, ongkos distribusi membuat harga beton precast WTON tidak akan kompetitif.

Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan bahwa saat ini kontribusi dari ekspor terhadap penjualan perseroan masih relatif sangat kecil. Ia mengatakan bahwa saat ini kontribusinya masih di bawah 1%, artinya sangat tidak signifikan untuk mendorong kinerja penjualan beton.

"Kalau ekspor kita dari pabrik di Batam, itu juga hanya untuk pasar ASEAN. Sasarannya itu Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/2).

Namun dirinya mengatakan pada tahun ini, perseroan tidak akan melakukan ekspansi untuk menggarap pasar luar negeri. WTON akan fokus menggarap proyek-proyek infrastruktur, properti dan pekerjaan umum di dalam negeri. Apalagi pemerintah tengah gencar-gencarnya untuk melakukan pembangunan di seluruh Indonesia.

"Tahun 2016 ini kita masih kecil lah untuk ekspor, karena kan di negara-negara itu juga ada pabrik precast. Pasti ada entry barrier-nya, itu bakal jadi masalah berat. Kalau semakin jauh kita kirim itu akan semakin enggak kompetitif," lanjutnya.

Ia mengatakan kalau pun nantinya WTON akan melakukan ekspansi ke luar negeri, tentunya harus melalui kebutuhan WIKA holding. Seperti diketahui, WTON pernah membangun pabrik di Aljazair beberapa tahun silam dengan membawa serta 100 SDM yang berasal dari Indonesia dengan kontrak pengerjaan selama 3 tahun.

"Kalau soal pabrik di luar negeri kami ikut WIKA. Kami enggak punya policy untuk mendirikan pabrik di luar negeri tanpa persetujuan dari WIKA. Seperti pembangunan pabrik di Aljazair yang selesai pada tahun 2012 itu juga atas izin WIKA," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×