kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

WTON belum tertarik ekspansi ke luar negeri


Senin, 29 Februari 2016 / 19:21 WIB
WTON belum tertarik ekspansi ke luar negeri


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

MEDAN. Emiten beton precast, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) belum akan melakukan ekspansi ke pasar luar negeri pada tahun ini. Pasalnya, selain harus bersaing dengan beberapa perusahaan asing, ongkos distribusi membuat harga beton precast WTON tidak akan kompetitif.

Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan bahwa saat ini kontribusi dari ekspor terhadap penjualan perseroan masih relatif sangat kecil. Ia mengatakan bahwa saat ini kontribusinya masih di bawah 1%, artinya sangat tidak signifikan untuk mendorong kinerja penjualan beton.

"Kalau ekspor kita dari pabrik di Batam, itu juga hanya untuk pasar ASEAN. Sasarannya itu Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/2).

Namun dirinya mengatakan pada tahun ini, perseroan tidak akan melakukan ekspansi untuk menggarap pasar luar negeri. WTON akan fokus menggarap proyek-proyek infrastruktur, properti dan pekerjaan umum di dalam negeri. Apalagi pemerintah tengah gencar-gencarnya untuk melakukan pembangunan di seluruh Indonesia.

"Tahun 2016 ini kita masih kecil lah untuk ekspor, karena kan di negara-negara itu juga ada pabrik precast. Pasti ada entry barrier-nya, itu bakal jadi masalah berat. Kalau semakin jauh kita kirim itu akan semakin enggak kompetitif," lanjutnya.

Ia mengatakan kalau pun nantinya WTON akan melakukan ekspansi ke luar negeri, tentunya harus melalui kebutuhan WIKA holding. Seperti diketahui, WTON pernah membangun pabrik di Aljazair beberapa tahun silam dengan membawa serta 100 SDM yang berasal dari Indonesia dengan kontrak pengerjaan selama 3 tahun.

"Kalau soal pabrik di luar negeri kami ikut WIKA. Kami enggak punya policy untuk mendirikan pabrik di luar negeri tanpa persetujuan dari WIKA. Seperti pembangunan pabrik di Aljazair yang selesai pada tahun 2012 itu juga atas izin WIKA," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×