Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk menggelar pembelian kembali (buyback) sebanyak-banyak 7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 1,84 miliar saham.
Buyback tersebut bertujuan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Pasalnya, harga saham perusahaan saat ini sudah berada di bawah harga IPO sehingga tidak mencerminkan kondisi fundamental perseroan serta prospek industri beton precast di tanah air.
Direktur Utama WSBP, Jarot Subana mengatakan, seluruh dana pembelian kembali ini akan berasal dari pembayaran piutang dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) selaku induk usaha. "Kami tidak menggunakan dana IPO tetapi dari piutang yang akan dibayarkan Waskita, " katanya di Jakarta, Rabu (26/7).
WSBP masih memiliki piutang yang cukup besar kepada WSKT. Pada semester II ini, perusahaan akan mencairkan piutang Rp 1,4 triliun. Oleh karena itu, rencana buyback tersebut tidak akan mengganggu rencana ekspansi dan modal kerja perusahaan.
Rencana buyback ini sudah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar pada Rabu (26/7). Aksi ini direncanakan akan dilaksanakan selama 18 bulan sejak pelaksanaan mendapat restu dari RUPS yakni dari 27 Julu 2017 sampai 27 Januari 2019.
Jarot menambahkan, kondisi fundamental WSBP saat ini masih cukup bagus. Tahun 2016, pendapatan tumbuh 78% dan laba tumbuh 90% dibandingkan tahun 2015. Sedangkan tahun ini ditargetkan pendapatan tunbuh 63% dan laba bersih meningkat 85%. " Pencapaian dan target pertumbuhan ini menjadi keyakinan untuk buyback, " katanya.
Seperti diketahui, WSBP menggelar IPO pada September 2016. Perusahaan produsen beton pracetak ini melepas saham di harga Rp 490 per saham dan meraup dana segara Rp 5,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News