Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli
Jika perusahaan tradisional menggunakan valuasi seperti price to earning ratio, big tech salah satunya menggunakan perbandingan antara gross merchandise value dengan EBITDA (GMV/EBITDA).
Kerugian bahkan merupakan hal yang wajar demi membentuk ekosistem yang kuat. Kalau sudah jadi, monetize bisa cepat. Oleh karena itu, pilih big tech yang sudah dominan di ekosistemnya," terang Silva.
Secara terpisah, Kepala Riset Henan Putihrai Robertus Yanuar Hardy menilai, valuasi Bukalapak terlampau mahal jika menggunakan basis GMV lantaran hanya sekitar 1%-2% dari GMV yang bisa dikonversi menjadi pendapatan. Dengan metode ini, valuasi Bukalapak sekitar 1,5, kali, tiga kali lipat di atas Alibaba yang hanya 0,5 kali.
"Akan lebih fair bagi investor jika menggunakan valuasi perbandingan market cap dengan pendapatan," ujar Robertus. Jika menggunakan metode ini, valuasi Bukalapak di level Rp 850 sekitar 64,8 kali.
Selanjutnya: Porsi Investor Ritel di IPO Bukalapak Bisa Membesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News