Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Selanjutnya, WINS berhasil menyusutkan beban bunga hingga 37% pada semester I-2021 menjadi US$ 1,2 juta seiring dengan pembayaran utang yang terus dilakukan.
Di sisi lain, perusahaan asosiasi mengalami kerugian yang sangat kecil, namun terdapat keuntungan sebesar US$ 1 juta dari penjualan kapal.
Laba sebelum pajak untuk Semester I-2021 sebesar US$ 0,35 juta dibandingkan kerugian sebesar US$ 4,2 juta pada Semester I-2020. Total rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut dari US$ 3,97 juta menjadi US$ 0,56 juta pada Semester I-2021.
Pek Swan mengungkapkan, sejak awal tahun 2021, harga minyak terus bergerak naik, memberikan dukungan kuat bagi industri lepas pantai.
Baca Juga: Wintermar (WiNS) akan private placement dengan menerbitkan 415 juta saham baru
Meskipun varian delta dari virus corona telah menghadirkan tantangan bagi banyak negara, meningkatnya tingkat vaksinasi di seluruh dunia juga mendorong mobilitas.
"Pembukaan perekonomian secara bertahap telah menambah permintaan minyak dan gas, mendorong dimulainya proyek minyak dan gas lepas pantai," sebut Pek Swan.
Sejak awal tahun 2021, tren aktivitas lepas pantai semakin meningkat, dengan semakin banyaknya tender yang dikeluarkan. Hal ini terlihat pada tingkat utilisasi dan tarif sewa yang lebih tinggi di sebagian besar segmen kapal lepas pantai.
Namun, penyebaran varian delta virus corona secara global menyebabkan sejumlah gangguan dari sisi operasional. Apalagi terjadi lonjakan infeksi covid-19 pada bulan Juni dan Juli.
"Meskipun hal ini akan berdampak jangka pendek pada utilisasi kapal, prospek jangka panjangnya masih tetap lebih positif," sambung Pek Swan.