kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

WINS tancap gas, di bisnis kapal migas


Kamis, 30 Mei 2013 / 06:02 WIB
WINS tancap gas, di bisnis kapal migas
ILUSTRASI. Pabrik keramik PT Internusa Keramik Alamasri, anak usaha PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI).


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Lain dengan emiten pelayaran lain yang kini sedang sibuk menyelesaikan persoalan utang, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) justru kian ekspansif. Tahun ini, WINS akan menambah delapan unit kapal jenis Offshore, Fast Utility Vessel, Platform Supply Vesel, Anchor Handling Tug dan Anchor Handling Tug and Supply.

WINS menganggarkan dana hingga US$ 60 juta atas rencana tersebut. Dengan tambahan delapan kapal, total armada WINS bakal bertambah menjadi 73 kapal. Hingga April 2013, WINS sudah membeli tiga kapal dari delapan kapal baru yang direncanakan.

Ekspansi WINS tersebut seiring kebutuhan penyewaan kapal bagi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang kian besar. Analis Ciptadana Securities, Wilim Hadiwijaya, dalam risetnya per 14 Mei lalu menulis, cadangan migas di pertambangan darat kian menipis dan kini mengarah ke lepas pantai (offshore). Dari 77 wilayah pertambangan yang ditawarkan pemerintah selama tahun 2011-2012, sebanyak 66% atau sekitar 51 wilayah ada di lepas pantai.

Perusahaan migas yang menyasar pertambangan lepas pantai, imbuh Analis Bahana Securities, Jennifer Frederika Yapply, membutuhkan kapal dengan kategori medium dan high, yang tak banyak  dimiliki perusahaan transportasi laut berbendera Indonesia. Peluang ini yang dimanfaatkan oleh WINS untuk menambah kapal berkategori medium dan high.

Sepanjang 2012, kapal-kapal kategori tersebut paling laris  disewa klien. Tingkat utilisasinya mencapai masing-masing 83% dan 76%. Dari total armadanya, 50% aset WINS  terdiri dari kapal medium dan high. Kapal-kapal ini mampu berkontribusi hingga 77% dari total pendapatan WINS. Sisa pendapatan disumbang kapal kategori rendah dengan tingkat utilisasi sebesar 68%.

Kinerja WINS sendiri tak mengecewakan. Laba bersih WINS kuartal I-2013 naik 19,47% menjadi US$ 5,83 juta  year on year.
Hitungan Jennifer, tambahan kapal baru akan menyumbang pendapatan sebesar US$ 11,4 juta di tahun 2013 dengan tingkat utilisasi meningkat hingga 85%. Sedangkan, analis Samuel Sekuritas, Todd Showalter, menyatakan, delapan kapal baru bisa menambah pendapatan sebanyak US$ 10 juta di tahun ini.

Tahun ini, Todd memperkirakan pendapatan WINS mencapai US$ 154 juta, naik 24,1% dari tahun lalu yang senilai US$ 124 juta. Untuk laba bersih, diprediksi naik 15% menjadi US$ 23 juta.

Sementara, Jennifer menghitung, laba bersih WINS bisa melonjak 35% menjadi US$ 27 juta. Adapun, Wilim memperkirakan, laba bersih WINS tumbuh menjadi US$ 23 juta.

Ketiga analis sepakat memberi rekomendasi beli saham WINS. Jennifer mematok target harga WINS di Rp 630, dengan price to earning ratio (PER) 7,8 kali, lebih murah dari PER Miclyn Express Offshore yang sudah 8,3 kali.

Sedangkan Todd dengan target harga yang masih sebesar Rp 530, tetap menyarankan beli saham WINS. Namun, dia bilang, akan menunggu kinerja kuartal II-2013 sebelum mengubah valuasinya.
Sementara Wilim memberikan target harga saham WINS pada level Rp 660 per saham. Di posisi ini, PER WINS sebesar 10,9 kali.

Pada penutupan perdagangan, kemarin, harga saham WINS anteng di level Rp 560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×