Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap mengerek kinerja anak usahanya pada tahun ini. Emiten konstruksi pelat merah ini mengalokasikan Rp 1,5 triliun dari total belanja modal (capex) 2016 kepada enam anak usaha.
Tahun ini, WIKA menyiapkan belanja modal Rp 10 triliun. WIKA juga akan mendorong PT Wika Realty dan PT Wika Gedung untuk terus berkembang. Manajemen berharap, kedua anak usaha itu segera mencatatkan sahamnya di bursa, mengikuti kesuksesan PT Wika Beton Tbk (WTON).
Khusus Wika Realty, perusahaan ini akan mengembangkan kawasan transit oriented development (TOD). Ini merupakan salah satu konsep pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan memaksimalkan angkutan massal seperti busway, kereta api kota (MRT), kereta api ringan (LRT), serta jaringan pejalan kaki/sepeda.
Rencananya, Wika Realty akan mengembangkan TOD di kawasan Ciwalini, Bandung Barat. "Kami mengkaji konsep pengembangan kawasan TOD dulu," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi Wongso pada KONTAN, Jumat (22/1).
Selain kawasan Ciwalini Bandung Barat, kelak Wika Realty juga didorong membangun kawasan TOD di Kuala Tanjung dan Teluk Lamong. Manajemen yakin proyek tersebut bergulir tahun ini.
Wika Realty bakal menggarap TOD Ciwalini seiring bergulirnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ini adalah konsorsium gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang menguasai 60% saham China Railway International yang memiliki 40% saham.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo bilang, melalui TOD, perekonomian daerah yang dilewati proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan tumbuh dan berkembang. Selain pusat bisnis, daerah tersebut akan menjadi pusat hunian, pusat pemerintahan, pendidikan dan wisata yang menarik bagi masyarakat.
"Ini adalah kesempatan emas bagi BUMN untuk menunjukkan kinerja terbaiknya," ujar dia. KCIC telah menunjuk konsultan untuk merancang TOD, antara lain Aedas, Arup, Atkins dan Surbana Jurong.
Mereka menyiapkan rencana pengembangan dan optimalisasi penggunaan lahan. Aedas merupakan salah satu konsultan perencanaan global, arsitektur dan desain praktek yang beroperasi di Eropa, Amerika dan Asia.
Salah satu hasil desain Aedas yang cukup tenar adalah West Kowloon Express Rail Link (XRL) di Hong Kong, Dubai Metro di UAE, serta lebih dari 30 stasiun MRT di Singapura dan Hong Kong.
Sedangkan Arup merupakan perusahan desainer global, engineering, perencana dan konsultan yang memenangi penghargaan desain Singapore Sport Hub, Marina Bay Sands, The Helix, Singapore Flyer, Sydney Opera House dan Stadion Nasional Beijing.
ATKINS pernah menggarap masterplan Meixi Lake TOD. Sementara Surbana Jurong adalah konsultan milik Temasek Holdings dengan rekam jejak profesional selama 50 tahun di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News