kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) raih kontrak baru Rp 2,67 triliun hingga Februari 2021


Senin, 08 Maret 2021 / 07:50 WIB
Wijaya Karya (WIKA) raih kontrak baru Rp 2,67 triliun hingga Februari 2021
ILUSTRASI.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turut menambah daftar panjang emiten konstruksi pelat merah yang merasakan pemulihan kondisi di sektornya. Buktinya, hingga dua bulan pertama tahun ini, WIKA sudah mampu mengantongi kontrak baru.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya tanpa merinci perolehan kontrak, menjelaskan hingga Februari 2021 WIKA sudah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 2,67 triliun. Kinerja ini dapat dikatakan lebih baik bila menilik kinerja WIKA di 2020, pada periode kuartal I-2020 WIKA hanya mengantongi kontrak baru Rp 2,48 triliun. 

Realisasi kontrak baru WIKA hingga Februari 2021 ini setara 6,65% dari target yang ditetapkan tahun ini yaitu sebesar Rp 40,13 triliun. 

"Sejauh ini perolehan kontrak baru WIKA masih inline dengan proyeksi. Kita juga melihat kondisi yang membaik di tahun ini, ditandai juga banyak tender yang sudah mulai di awal tahun," jelas Mahendra kepada Kontan.co.id, Minggu (7/3). 

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) telah terbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II Rp 3 triliun

 

Asal tahu saja, WIKA telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021 senilai Rp 2,5 triliun dan Sukuk Mudhabarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021 senilai Rp 500 miliar. Dana hasil penerbitan surat utang ini bakal digunakan WIKA untuk refinancing utang dan kebutuhan modal kerja. 

Anak usaha WIKA, yaitu PT Wika Realty juga ditunjuk sebagai induk holding hotel BUMN yang prosesnya ditargetkan rampung pada 2021. 

Pada akhir Desember 2020 silam, Wika Realty telah menandatangani perjanjian komitmen jual beli saham empat perusahaan yang akan membuat 28 hotel terkonsolidasi. 

Perjanjian tersebut ditandatangi bersama PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour dan PT Patra Jasa. Serta perjanjian jual beli aset dengan PT Pegadaian. Perjanjian tahap pertama ini akan membuat 22 hotel terkonsolidasi yaitu 11 hotel milik Indonesia Natour, 9 hotel milik PT Pegadaian, satu hotel milik Aero Wisata, dan satu hotel milik Patra Jasa. 

Selanjutnya: Proyek jalan tol dan holding BUMN hotel jadi katalis Wijaya Karya (WIKA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×