kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wijaya Karya (WIKA) dan Waskita (WSKT) prediksi pendapatan turun di kuartal I-2020


Senin, 01 Juni 2020 / 10:48 WIB
Wijaya Karya (WIKA) dan Waskita (WSKT) prediksi pendapatan turun di kuartal I-2020
ILUSTRASI. Pekerja mengerjakan proyek pembangunan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 2B


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memprediksi pendapatan di kuartal I-2020 bakal turun sekitar 25%-50% bila dibandingkan capaian kuartal pertama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh penghentian operasional akibat pandemi Covid-19. 

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menjelaskan proyek WSKT di wilayah zona merah terhambat. Di mana proyek tersebut menyumbang 25% dari total pendapatan di tahun 2019. 

"Terdapat beberapa proyek perseroan yang terhambat pengerjaannya, terutama proyek-proyek yang berada di zona merah pandemi Covid-19," tulis Shastia pada keterbukaan informasi Kamis (28/5), pekan lalu. 

Baca Juga: Pendapatan Waskita Toll Road dari bisnis jalan tol anjlok terdampak corona

Penurunan pendapatan tersebut juga diprediksi bakal menekan laba bersih hingga lebih dari 75%. 

Dengan kondisi tersebut Waskita melakukan beberapa strategi seperti mengupayakan proyek yang masih berjalan, yaitu yang berada di luar zona merah, untuk dapat diakselerasi progress pekerjaannya untuk memastikan pencapaian target pendapatan usaha.

Waskita Karya juga  memastikan target kas masuk tahun ini yang berasal dari pembayaran proyek maupun pengembalian piutang dana talangan tanah dapat diperoleh tepat waktu dan mengupayakan proses pelepasan konsesi jalan tol dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Kemudian Waskita melakukan efisiensi belanja operasional (opex) baik di lingkungan proyek maupun di lingkungan kantor, tanpa mengurangi hak-hak kreditur, supplier, dan pegawai. Terakhir, melakukan pengajuan relaksasi atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang kepada perbankan. 

Baca Juga: WIKA masih punya utang bank Rp 2,58 triliun yang bakal jatuh tempo hingga akhir 2020



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×