Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kian mantap membawa anak-anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun proses penawaran umum perdana atawa initial public offering (IPO) akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan.
Direktur WIKA, Mursyid menyebutkan pada tahun depan anak usaha pertama yang akan dibawa melantai di BEI, yakni PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKON). Menurutnya, anak usahanya tersebut lebih siap untuk IPO tahun depan. "Kami hanya menunggu dan berharap respons pasar lebih baik di 2022," ujarnya dalam paparan publik virtual, Rabu (8/9).
Melalui aksi korporasi tersebut, WIKA berharap anak usahanya tersebut dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 1 triliun. Adapun, WIKON bergerak di sektor industri yang memproses fabrikasi baja, aluminium casting, dan plastic injection.
Pada tahun 2023, WIKA akan membawa PT WIKA Realty ke lantai bursa. Mursyid menjelaskan, IPO Wika Realty di 2023 sesuai roadmap bersama. Sebabnya, Wika Realty sendiri sedang mendapat penugasan menjadi holding hotel BUMN.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) masuk bisnis bandara, begini progresnya
Saat ini, lanjutnya, tengah disusun rencana bisnis ke depan lantaran ada dua stage. Pertama pendapatan berulang dari perhotelan dan pendapatan nonrecurring dari properti yang sudah dijalankan saat ini.
"Target dana yang bisa diraih sebanyak Rp 2 triliun," sebutnya. Adapun, Wika Realty bergerak di bidang realty, properti, dan pengelolaan properti. Produk yang ditawarkan seperti rumah tapak, apartemen, perkantoran, dan lahan industri.
Kemudian, pada 2024 WIKA akan memboyong PT WIKA Rekayasa Konstruksi (WIKA REKON) untuk IPO. Pemilihan tahun paling jauh untuk WIKA REKON lantaran saat ini WIKA sedang menyesuaikan 'size' perusahaan sehingga siap IPO.
Adapun IPO WIKA REKON diharapkan dapat meraih dana sebesar Rp 1 triliun. Adapun perusahaan ini bergerak di bidang energi dan pembangkit listrik. Bisnis EPC yagn dijalankan termasuk oil and gas plant, pabrik petrokimia, pabrik semen, pembangkit listrik, serta mining, biofuels, dan fertiliser. Untuk bisnis operasional dan pemeliharaan terdiri dari power plant dan industrial equipment.
Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) baru serap capex Rp 350 miliar hingga semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News