Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas di pasar spot masih memudar hingga Jumat siang (31/1). Harga emas turun setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan langkah-langkah yang diambil China dapat mengendalikan wabah vurus corona.
Selain survei yang menunjukkan tanda-tanda stabilisasi ekonomi China juga menekan pergerakan harga emas.
Mengutip Bloomberg, Jumat (31/1) pukul 12.59 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,11% ke US$ 1.572,52.
Baca Juga: Korban berjatuhan, WHO resmi menyatakan darurat global wabah virus corona
Namun, harga emas masih naik 3,6% di bulan ini karena penyebaran epidemi virus corona memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
WHO pada Kamis malam mengumumkan wabah virus corona sebagai keadaan darurat global. Namun, WHO menentang pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan China dan mengatakan tindakan yang telah diambil Beijing dapat "membalikkan keadaan".
"Meskipun WHO menyatakan virus itu darurat internasional, mereka terdengar relatif optimistis dan tidak benar-benar mendukung beberapa hal yang dikhawatirkan pasar. Jadi pasar mengambil sedikit hiburan di sana," kata Ilya Spivak, seorang ahli strategi mata uang senior di DailyFx seperti dikutip Reuters.
Virus corona baru telah merenggut 213 nyawa sejauh ini di China dan telah menyebar ke setidaknya 22 negara. Penyebaran virus corona juga melumpuhkan banyak provinsi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu karena ada isolasi, pembatasan perjalanan, dan bisnis tertutup.
"Pada titik ini, ini (dampak dari virus) bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh ekonomi China. Akan ada pukulan terhadap pertumbuhan, yang besarnya akan sulit untuk dipahat secara rinci untuk sementara waktu," kata Spivak .
Emas dianggap sebagai tempat yang aman di saat ketidakpastian politik dan ekonomi.
Sementara itu survei yang menunjukkan aktivitas pabrik dan layanan perusahaan di China yang stabil bulan ini juga menekan pergerakan harga emas..
Penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia juga membebani emas.
"Support tetap di wilayah US$ 1.545 - US$ 1.550 dengan resistensi pada US$ 1.585 dan US$ 1.600 per ons troi," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.
Baca Juga: Pasar saham Asia melompat terangkat data manufaktur China yang sesuai harapan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News