Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
Sementara, Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan saham-saham yang baru IPO memang tidak menjamin harga sahamnya akan terus naik, terutama jika investor melihat sektor emiten tersebut sedang mendapat sentimen negatif atau positif.
"Lalu investor juga menilai valuasi emiten yang baru IPO, di mana jika sudah lebih mahal maka biasanya investor melakukan aksi jual,"katanya.
Jono mengatakan investasi pada saham IPO tentu harus memperhatikan potensi pertumbuhan dan valuasi walaupun sebagian saham IPO harga sahamnya turun, bukan berarti seluruhnya jelek.
Adapun penurunan pada saham SOUL karena berkemungkinan produknya sendiri belum menjadi yang terlaris di kelasnya, sehingga dapat menjadi sentimen kurang baik.
Baca Juga: Pengamat Minta Perrtamina Geothermal (PGEO) Realistis Targetkan Hasil IPO
Sementara kenaikan saham pada BEER karena mendapatkan katalis positif yaitu seiring meningkatnya pariwisata yang juga dapat meningkatkan konsumsi alkohol terutama pada generasi muda di mana produk BEER sendiri, cap tikus dan soju merupakan salah satu yang terlaris di kelasnya.
Jono mengatakan jika ingin berinvestasi pada saham-saham yang baru IPO baiknya menunggu hingga harga saham stabil dan valuasi normal atau setelah laporan keuangan 2022 keluar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News