kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.309   10,00   0,06%
  • IDX 7.746   139,80   1,84%
  • KOMPAS100 1.098   16,50   1,53%
  • LQ45 816   16,58   2,07%
  • ISSI 257   2,93   1,15%
  • IDX30 422   8,67   2,10%
  • IDXHIDIV20 482   9,57   2,02%
  • IDX80 122   1,94   1,61%
  • IDXV30 127   0,96   0,76%
  • IDXQ30 135   2,78   2,10%

Waspada, saham sektor keuangan masih bakal dibayangi efek PSBB Jakarta


Sabtu, 12 September 2020 / 14:00 WIB
Waspada, saham sektor keuangan masih bakal dibayangi efek PSBB Jakarta


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

Dia pun menyarankan buy on weakness saham-saham perbankan yang besar seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI. Sebab, empat saham tersebut masih kuat dari sisi bisnisnya.

Akan tetapi, untuk target harganya, Hans belum bisa menentukan karena masih belum tampak sejauh mana potensi penurunan IHSG, bahkan hari ini cenderung menguat. Menurut dia masih perlu menunggu pergerakan IHSG hari Senin ketika PSBB benar-benar diterapkan. 

Tidak jauh berbeda, Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan dalam jangka panjang saham-saham sektor keuangan masih menarik. Secara historis, sektor keuangan khususnya perbankan cenderung memberikan return yang baik. Apalagi, untuk saat ini valuasi sudah terhitung diskon. 

Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham-saham bluechips yang berhasil rebound usai anjlok

"Rata-rata diperdagangkan di bawah satu kali standar deviasi dari rata-rata price to book value (PBV) lima tahun," ungkap Zamzami kepada Kontan.co.id, Jumat (11/09). Di sisi lain, pertumbuhan perbankan merupakan cerminan dari kondisi ekonomi.

Jadi perbankan akan semakin menarik seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi. Untuk jangka panjang, investor bisa mempertimbangkan mencicil beli saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI dengan target harga masing-masing Rp 33.000, Rp 3.840, dan Rp 6.750. 

Terkait sektor keuangan  yang sempat tertekan dalam Kamis (10/9), Zamzami bilang penurunan itu dipicu oleh penurunan pasar secara keseluruhan. Adanya kekhawatiran akan pemulihan ekonomi yang lebih lama dan IHSG yang belum priced in, membuat pasar menyesuaikan diri. Asal tahu saja, saham-saham perbankan memiliki kapitalisasi pasar yang besar serta likuiditas yang baik.

Selanjutnya: Anies umumkan PSBB Jakarta, Kang Emil: Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×