Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjalin kesepakatan kerja sama pengembangan bisnis pembangkit energi terbarukan dengan dua perusahaan konstruksi dan energi besar di Jepang, yakni Kajima Corporation dan J. Power.
Kesepakatan itu terjalin bersamaan dengan kunjungan kerja delegasi Waskita Karya ke Jepang. Aktivitas ini diikuti oleh Komisaris Independen WSKT Muradi, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono, Direktur Operasi III WSKT Warjo, beserta Direksi Anak Perusahaan.
Destiawan mengungkapkan, delegasi Waskita Karya juga melakukan studi banding yang dilakukan untuk meninjau beberapa lokasi Proyek Kajima di Jepang yang relevan dan sedang berlangsung.
Waskita dan Kajima juga bersepakat melakukan sharing knowledge dan riset bersama yang dimulai dengan kunjungan ke Kajima Technical Research Institute di Tokyo.
Baca Juga: Hutama Karya Garap Proyek KSPN Danau Toba
"Kajima membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam pengembangan ilmu keteknikan di Indonesia. Selain itu, Waskita Karya dengan Kajima dan J. Power juga bersepakat mengembangkan bisnis pembangkit energi terbarukan di Indonesia," kata Destiawan dalam rilis yang disiarkan Selasa (18/10).
Selanjutnya, delegasi Waskita Karya juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. Dia memberikan dukungan penguatan kerja sama Waskita Karya dengan kontraktor Jepang, khususnya sinergi bisnis dan riset di dunia konstruksi.
"Pentingnya dilakukan kerjasama dengan Kontraktor Jepang. Hal ini untuk mendukung kompetensi engineer kita dalam peningkatan mutu pekerjaan yang merujuk pada standar pelaksanaan di Jepang," ungkap Heri.
Heri menambahkan, potensi turunan dari energi terbarukan cukup banyak dan dibutuhkan di Jepang. Seperti amonia, hidrogen cair serta smelter untuk nikel. Waskita Karya diharapkan dapat menggali peluang kerjasama dengan perusahaan di Jepang.
Kerjasama itu diharapkan tidak terbatas hanya di bidang teknis konstruksi saja, namun termasuk pembiayaan infrastruktur.
Baca Juga: Saham Bank Masih Masuk Rekomendasi Saham dari Analis Hari Ini
Terlebih, beberapa proyek strategis nasional (PSN)seperti Ibu Kota Negara (IKN) juga memerlukan sinergi antara kontraktor Jepang dan kontraktor Indonesia.
Untuk itu, Heri menilai diperlukan kolaborasi riset antara Waskita, Kajima serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) guna meningkatkan kompetensi dan potensi lokal yang mendukung pembangunan.
Heri pun mendorong adanya joint research antara Waskita Karya, perusahaan Jepang dan akademisi di Indonesia.
"Perlu dilakukan kolaborasi terintegrasi yaitu menggali peluang bisnis melalui strategic partneship, serta penguatan kapasitas riset dan innovation melalui joint research bersama Kajima, Waskita, dan BRIN," pungkas Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News