Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah membangun Jembatan Satwa di sekitar Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3B Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung, Kalimantan Timur.
Jembatan sepanjang 8,16 meter tersebut akan berfungsi sebagai perlintasan satwa endemik Kalimantan seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, serta orang hutan.
Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita mengatakan, jembatan ini menyambungkan antara bukit dengan bukit, untuk memudahkan perpindahan hewan-hewan yang berhabitat di hutan lindung Sungai Wein.
“Seperti diketahui, hutan lindung itu dekat dengan Jalan Tol IKN Seksi 3B yang juga sedang dibangun oleh perseroan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/5).
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bangun Fasilitas di Bandara Presiden Nicolau Lobato Timor Leste
Jembatan satwa ini terdiri dari dua lintasan berbentuk terowongan yang ditimbun tanah. Sebagai bentuk komitmen perseroan dalam menerapkan teknologi konstruksi berkelanjutan, Waskita menggunakan timbunan ringan atau mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah.
Ermi menambahkan, Waskita tidak hanya mengerjakan proyek infrastruktur, tapi juga memiliki kepedulian untuk menjaga ekosistem dan lingkungan.
“Perseroan menyadari, tidak hanya manusia yang membutuhkan fasilitas jalan aman dan nyaman, hewan pun membutuhkannya," tuturnya.
Baca Juga: Ditargetkan Rampung 2026, Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan Bendungan Mbay
Pengerjaan proyek senilai Rp2,6 miliar tersebut diakui WSKT tidak mudah, karena lokasinya berhimpitan dengan hutan lindung Sungai Wein yang merupakan koridor satwa liar.
Maka, pelaksanaan konstruksi harus dibuat sesuai habitat para hewan supaya bisa melintas di atasnya tanpa terganggu jalan tol yang berada di bawah.
Meski begitu, Waskita optimis dapat menyelesaikan pembangunan Jembatan Satwa secara tepat waktu dan sesuai standar mutu.
Perlu diketahui, proyek yang masuk dalam paket pekerjaan IKN Seksi 3B Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung ini ditargetkan rampung pada Agustus tahun 2026.
"Kami pun berharap proyek yang kami kerjakan dapat memberikan multiplier effects," ungkapnya.
Selanjutnya: Tegas! Pemerintah Ancam Cabut Izin Usaha Pelaku Impor Ilegal
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
