kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun tiga hari beruntun, Nasdaq paling jeblok


Jumat, 05 Maret 2021 / 05:47 WIB
Wall Street turun tiga hari beruntun, Nasdaq paling jeblok
ILUSTRASI. Wall Street turun tiga hari beruntun, Nasdaq melemah hampir 10% dari level tertinggi Februari lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun lagi di hari ketiga berturut-turut. Nasdaq masih menjadi sasaran aksi jual investor hingga perdagangan tadi malam dan sudah turun hampir 10% dari rekor tertinggi Februari lalu.

Dow Jones Industrial Average turun 1,11% menjadi 30.924,14 poin. Indeks S&P 500 melorot 1,34% menjadi 3.768,47. Sedangkan Nasdaq Composite turun 2,11% menjadi 12.723,47.

Pernyataan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengecewakan investor yang khawatir tentang kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka panjang. Yield US Treasury acuan 10-tahun melonjak menjadi 1,53% setelah komentar Powell, yang tidak menunjukkan perubahan dalam pembelian aset Fed untuk mengatasi lonjakan imbal hasil baru-baru ini. 

Yield tersebut masih bertahan di bawah tertinggi satu tahun minggu lalu di 1,614%. Sejumlah investor sebelumnya memperkirakan Fed akan meningkatkan pembelian obligasi jangka panjang, membantu menekan suku bunga jangka panjang.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Masih Akan Tertekan

"Pasar telah mengkhawatirkan kenaikan suku bunga jangka panjang dan gubernur Fed dalam komentarnya tidak benar-benar mendorong kembali kenaikan suku bunga ini dan pasar menganggapnya sebagai sinyal bahwa imbal hasil dapat naik lebih lanjut, itulah yang terjadi, "kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di Florida.

Nasdaq menghapus semua kenaikan tahun ini dan berakhir turun 9,7% dari rekor penutupan tertinggi pada 12 Februari. S&P 500 telah turun lebih dari 4% dari rekor tertingginya pada 12 Februari.

Data menunjukkan jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan tunjangan pengangguran naik minggu lalu. Kenaikan ini kemungkinan didorong oleh badai musim dingin yang brutal di wilayah selatan yang padat penduduk. 

Tapi prospek pasar tenaga kerja membaik di tengah menurunnya kasus COVID-19 baru. Laporan penggajian bulanan akan dirilis nanti malam.

Baca Juga: Dipengaruhi sentimen global, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Jumat (5/3)




TERBARU

[X]
×