Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed dengan kecenderungan turun menjelang akhir pekan ini. Jumat (21/1) puul 21.50 WIB, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,02% ke 34.721. Indeks S&P 500 turun 0,23% ke 4.472. Sedangkan Nasdaq Composite melorot 0,68% ke 14.057.
Harga saham Netflix Inc anjlok 19,4% di awal perdagangan dan menyeret Nasdaq setelah gagal memenuhi perkiraan pasar untuk pelanggan baru pada akhir tahun lalu. Raksasa streaming ini pun mengungkapkan prospek suram di awal 2022.
Saham perusahaan teknologi dan media termasuk Walt Disney Co, ViacomCBS dan Roku yang telah banyak berinvestasi dalam streaming juga turun antara 2,2% dan 4,0%. Analis juga meragukan prospek bisnis favorit pasar di masa pandemi, termasuk Netflix dan Peloton Interactive sejak kemarin.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Rally pada Pekan Depan
Namun, saham Peloton agak pulih dari penurunan hari sebelumnya, naik 5,5% setelah kepala eksekutifnya membantah laporan bahwa pembuat sepeda latihan itu menghentikan sejumlah produksi. Peloton pun memperkirakan pendapatan kuartal kedua menjadi sekitar US$ 1,14 miliar, dibandingkan dengan sebelumnya. perkiraan US$ 1,1 miliar hingga US$ 1,2 miliar.
"Para pemenang pandemi berada di bawah tekanan dan kemungkinan akan berlanjut. Jika semua orang sudah memiliki Netflix, sulit untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan," kata John Lynch, kepala investasi untuk Comerica Wealth Management di Charlotte, North Carolina kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa ekspektasi investor terlalu tinggi.
Perusahaan pertumbuhan megacap lainnya seperti Microsoft, Tesla dan Apple dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan minggu depan.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% Sepekan Ditopang Sejumlah Sentimen Positif
Indeks teknologi-berat khususnya berada di bawah tekanan setelah kenaikan imbal hasil Treasury dan ekspektasi Federal Reserve yang lebih agresif dalam mengendalikan inflasi memukul pertumbuhan saham. Pertemuan kebijakan The Fed minggu depan akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang upaya melawan lonjakan inflasi, setelah data awal bulan ini menunjukkan harga konsumen naik ke level tertinggi dalam empat dekade di bulan Desember.
"Mungkin pertengahan minggu depan jika kita mendapatkan kejelasan dari (Gubernur Fed Jerome) Powell, sebagian dari tekanan pada saham dapat mereda karena investor menjadi lebih nyaman," imbuh Lynch.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% Dalam Sepekan Hingga Jumat (21/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News