Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun pada pertengahan pekan ini setelah Dow Jones dan S&P 500 naik empat hari berturut-turut.
Rabu (30/3), Dow Jones Industrial Average turun 65,38 poin atau 0,19% menjadi 35.228,81. Indeks S&P 500 melemah 29,15 poin atau 0,63% menjadi 4.602,45. Nasdaq Composite turun 177,36 poin atau 1,21% menjadi 14.442,28.
Pasar saham turun di tengah memudarnya tanda-tanda kemajuan untuk pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. Pasukan Rusia membombardir pinggiran Kyiv dan kota yang terkepung di Ukraina utara, sehari setelah berjanji untuk mengurangi operasi militer.
S&P telah rebound lebih dari 5% pada bulan Maret setelah memulai tahun 2022 dengan dua penurunan bulanan berturut-turut. Namun, indeks acuan berada di jalur untuk penurunan kuartalan pertama sejak kuartal pertama 2020, ketika pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai puncaknya.
Baca Juga: BEI Bakal Luncurkan Produk Waran Terstruktur, 2 AB Berkomitmen Jadi Penerbit
Harga saham telah bereaksi terhadap berita utama tentang negosiasi untuk menyelesaikan invasi Rusia ke Ukraina. Harga komoditas seperti minyak dan logam melonjak sejak invasi, mengintensifkan inflasi AS yang sudah tinggi.
"Ukraina adalah narasi pengendali untuk pasar ini jika kita akan mendapatkan penyelesaian, harga energi yang lebih rendah dan kemudian kembali ke normal dalam hal perekonomian, ini akan positif bagi pasar," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey kepada Reuters.
Di sisi lain, inflasi meningkat dan spekulasi Federal Reserve mungkin menjadi lebih agresif dalam menaikkan suku bunga. Hal ini berpotensi meredam pertumbuhan ekonomi.
Indeks energi S&P adalah sektor utama di sisi positifnya dengan kenaikan 1,17%. Sektor energi naik hampir 40% tahun ini dan menandai kinerja kuartalan terkuat yang pernah ada.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Terkoreksi pada Kamis (31/3), Ini Saham Rekomendasi Analis
Sektor energi adalah satu dari tiga sektor yang positif pada tahun ini. Kenaikan sektor energi jauh melampaui kinerja terdekat berikutnya yakni sektor utilitas yang naik hampir 4% pada tahun ini tetapi ditutup pada rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut.
Beberapa investor telah mengambil sikap defensif karena kekhawatiran pengetatan Fed yang berlebihan dan sinyal resesi di pasar obligasi.
Namun, data ekonomi terus menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta naik 455.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik 486.000 di Februari. Investor akan mengawasi laporan penggajian hari Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News