kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun lebih dari 9% dalam sepekan


Jumat, 28 Februari 2020 / 22:01 WIB
Wall Street turun lebih dari 9% dalam sepekan
ILUSTRASI. Wall Street masih melanjutkan penurunan jelang akhir pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street masih melanjutkan penurunan jelang akhir pekan. Jumat (28/2) pukul 21.48 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 2,66% ke 25.096.

Indeks S&P 500 turun 2,36% ke 2.908. Sedangkan Nasdaq Composite turun 2,06% ke 8.391.

Berdasarkan data Bloomberg, ketiga indeks utama Wall Street tersebut mengakumulasi penurunan lebih dari 9% dalam lima hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Meksiko mengkonfirmasi kasus coronavirus pada dua pria yang kembali dari Italia

Kekhawatiran penyebaran virus corona masih menjadi fokus utama pasar saham global di akhir Februari ini. Tak cuma penyebaran virus, dampak terhadap ekonomi pun menjadi perhatian.

Apalagi, data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) yang dirilis hari ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Belanja konsumen bulan Januari naik lebih rendah daripada ekspektasi.

Belanja konsumen yang mengontribusi dua pertiga aktivitas ekonomi AS ini hanya naik 0,2% bulan lalu. Angka ini lebih rendah ketimbang prediksi polling Reuters sebesar 0,3%.

Angka tersebut lebih rendah daripada kenaikan belanja konsumen bulan Desember sebesar 0,4% yang merupakan revisi dari angka sebelumnya 0,3%.

Laporan Departemen Perdagangan lainnya adalah defisit perdagangan barang AS turun 4,6% menjadi US$ 65,5 miliar pada bulan Januari. Sedangkan impor barang turun 2,2% dan ekspor barang turun 1%.

Baca Juga: IHSG turun 7,30% dalam sepekan, virus corona masih jadi penyebabnya

Di sisi lain, harga emas turun meski ada penyebaran virus corona di empat negara lagi. "Ada aksi profit taking pada emas setelah lonjakan berlebih," kata Xiao Fu, analis Bank of China International kepada Reuters.

Kekhawatiran virus corona menekan pasar saham global jelang akhir pekan. Pekan ini merupakan pekan terburuk pasar saham sejak krisis finansial global 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×