Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di tengah pengetatan perjalanan dan pernyataan status darurat di California akibat virus corona. Sejumlah perusahaan teknologi di Seattle yang meminta karyawannya bekerja dari rumah di tengah penyebaran cepat virus corona di New York dan San Francisco kemarin.
Kamis (5/3), Dow Jones Industrial Average turun 3,58% ke 26.121,28. Indeks S&P 500 melemah 3,39% ke 3.023,94. Sedangkan Nasdaq Composite turun 3,10% ke 8.738,59.
Google bergabung dengan sejumlah perusahaan teknologi seperti Microsoft yang menyarankan para pekerjanya di wilayah Seattle untuk bekerja dari rumah dan menghindari bepergian jika tidak penting.
Baca Juga: Wall Street tumbang lebih 2%, California dalam status darurat virus corona
"Pasar saham jelas diperdagangkan dengan emosi pada hari ini dan tidak berdasarkan fundamental karena kita tidak tahu di mana tepatnya fundamental," kata Carol Schleif, deputy chief investment officer Abbot Downing kepada Reuters.
Indeks S&P 500 turun lebih dari 10% dari penutupan tertinggi 19 Februari lalu. Penurunan pasar saham ini menyusul penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2008 pada pekan lalu.
"Orang-orang mencoba menguji bottom, apakah sudah tercapai Jumat pekan lalu atau masih akan ada penurunan lagi," kata Sam Stovall, chief investment strategist CFRA Research.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Menunggu Paket Kebijakan
Indeks sektor finansial merosot 4,9%. Penurunan yield US Treasury terus menekan saham-saham bank yang sensitif terhadap suku bunga. Kemarin, yield US Treasury bertenor 10 tahun jatuh ke 0,91%.
Harga saham JPMorgan Chase merosot 4,9%. Sedangkan harga saham Bank of America Corp ambrol 5,1%. Meski seluruh indeks sektoral turun, sektor defensif seperti barang konsumsi turun lebih tipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News