Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan pekan ini. Indeks Nasdaq yang berisi saham-saham teknologi tumbang akibat kenaikan imbal hasil US Treasury yang naik.
Senin (4/10) pukul 21.20 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,10% ke 34.291. Indeks S&P 500 melemah 0,57% ke 4.332. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,54% ke 14.344.
Kenaikan imbal hasil US Treasury didukung oleh data terbaru yang menunjukkan peningkatan belanja konsumen, aktivitas pabrik yang lebih laju, dan pertumbuhan inflasi yang meningkat. Alhasil para pelaku pasar bertaruh bahwa Federal Reserve dapat mulai memperketat kebijakan moneter lebih cepat daripada harapan.
Baca Juga: IHSG diproyeksi menguat terbatas pada Selasa (5/10)
Harga saham perusahaan papan atas termasuk Apple Inc, Facebook Inc, Microsoft Corp, Alphabet Inc dan Amazon.com Inc turun antara 0,9% dan 3,9%. Sektor teknologi dan layanan komunikasi S&P 500 masing-masing jatuh lebih dari 1,5%, memimpin penurunan di antara 11 indeks sektor utama S&P 500.
"Dalam kondisi kenaikan bunga, secara saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi dan berkaitan dengan siklus ekonomi lebih dihargai ketimbang saham teknologi. Bukan berarti saham teknologi akan runtuh, hanya untuk mengatakan bahwa saham siklikal akan menguat dalam beberapa bulan mendatang," kata Thomas Hayes, anggota pengelola di Great Hill Capital LLC di New York kepada Reuters.
Hayes mengatakan bahwa pasar benar-benar mencermati pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tidak dapat mencapai kesepakatan tentang anggaran infrastruktur, rencana pengeluaran sosial, dan kenaikan batas utang.
Baca Juga: Tersulut harga komoditas, kinerja emiten tambang BUMN diproyeksi membaik tahun ini
Meski indeks utama turun, ada sejumlah saham yang mampu menanjak. Saham Merck & C menguat 3,2% dan melanjutkan kenaikan di akhir pekan lalu setelah mengembangkan pil antivirus eksperimental untuk mereka yang paling berisiko tertular Covid-19 yang parah. Harga saham Tesla Inc naik 2,6% setelah mengirimkan rekor mobil listrik pada kuartal ketiga.
Pasar keuangan juga menunggu rencana baru Presiden AS Joe Biden tentang strategi perdagangan China. Perwakilan Dagang AS Katherine Tai akan mengadakan pembicaraan baru dengan Beijing di kemudian hari atas kegagalannya untuk menepati janji yang dibuat dalam kesepakatan perdagangan Fase 1 yang dibuat dengan mantan Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Valuasi menarik, Samuel Sekuritas tingkatkan rating saham UNVR dari sell jadi buy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News