kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG diproyeksi menguat terbatas pada Selasa (5/10)


Senin, 04 Oktober 2021 / 19:38 WIB
IHSG diproyeksi menguat terbatas pada Selasa (5/10)
ILUSTRASI. Potensi kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar selama IHSG mampu dipertahankan di atas resistance level berikutnya.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini. IHSG berhasil ditutup menguat 1,83% ke level 6.342,69 pada perdagangan Senin (4/10).

William Surya Wijaya CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas menyebutkan, pergerakan IHSG kembali menunjukkan kekuatan dengan menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik. Dia bilang, sentimen dari pergerakan market global serta regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Selanjutnya, William melihat potensi kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar selama IHSG mampu dipertahankan di atas resisten level berikutnya. William meramal IHSG berpotensi menguat terbatas dengan rentang 6.236-6.372 pada perdagangan Selasa (5/10).

Baca Juga: Saham blue chips diburu, LQ45 melonjak lebih tinggi daripada IHSG pada Senin (4/10)

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi profit taking yang dapat memicu terjadinya koreksi ke kisaran 6.300-6.330 pada perdagangan Selasa (5/10).

Menurut Valdy, salah satu pertimbangannya adalah terbentuknya upper shadow yang cukup besar pada saham-saham yang menjadi penggerak IHSG, termasuk emiten tambang batubara pada perdagangan Senin (4/10). "Movers utama lain, yaitu saham-saham bank berkapitalisasi besar juga telah memasuki overbought area," terang dia dalam riset, Senin (4/10).

Oleh sebab itu, kata Valdy, perlu waspadai potensi pullback jangka pendek pada saham emiten-emiten tersebut. Akan tetapi, kecenderungan menguat pada saham-saham tersebut masih dapat berlanjut untuk jangka menengah. Adapun pendorongnya datang dari ekspektasi permintaan energi dan barang baku yang cukup besar dari luar maupun dalam negeri.

Baca Juga: IHSG diramal kian bertenaga pada kuartal IV 2021, cermati 2 saham ini

Valdy menambahkan hal tersebut tercermin dari realisasi indeks manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan di September 2021, dan kenaikan indeks manufaktur Indonesia ke 52.2 di September dari posisi 43.7 di Agustus 2021.

Valdy mengatakan, hal tersebut juga mendasari ekspektasi peningkatan kredit seiring pemulihan aktivitas produksi di Indonesia. Pemulihan indeks manufaktur juga mendorong ekspektasi pemulihan di sisi konsumsi, termasuk properti seiring rencana perpanjangan diskon PPN untuk sektor properti hingga akhir tahun 2021.

Adapun saham-saham yang menurut Valdy dapat diperhatikan pada perdagangan Selasa (5/10) antara lain: ANTM, INCO, JSMR, MAPI, AGRO, ERAA, dan BSDE.

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat hingga akhir tahun, cermati saham himbara dan properti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×