kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun di pekan terakhir menjelang pemilihan presiden AS


Jumat, 30 Oktober 2020 / 21:10 WIB
Wall Street turun di pekan terakhir menjelang pemilihan presiden AS
ILUSTRASI. Dalam sepekan, Dow Jones turun 6,32%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 5,37% dan 4,39%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah menjelang akhir pekan ini. Penurunan dipicu aksi jual saham-saham teknologi kelas kakap setelah update bisnis. Kasus baru positif corona yang melonjak secara global juga menjadi pemberat pasar saham.

Pada Jumat (30/10) pukul 20.59 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,49% ke 26.527. Indeks S&P 500 turun 0,67% ke 3.288. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,39% ke 11.029.

Dalam sepekan, Dow Jones turun 6,32%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 5,37% dan 4,39%.

Harga saham Apple Inc melorot 4% setelah mengumumkan penjualan iPhone yang mencapai penurunan kuartalan paling tajam dalam dua tahun terakhir. Penurunan ini terjadi karena peluncuran ponsel 5G terbaru yang telat.

Baca Juga: Waspadai gejolak rupiah menjelang pemilihan presiden AS

Harga saham Amazon.com Inc juga turun 1,7% setelah emiten e-commerce ini memperkirakan adanya lonjakan biaya terkait Covid-19. Sementara harga saham Facebook Inc melorot 1,5% setelah perusahaan media sosial ini memperingatkan kondisi yang lebih berat di tahun depan.

Tapi, harga saham Alphabet Inc melonjak 7% setelah induk usaha Google ini mencetak penjualan kuartalan yang lebih tinggi daripada prediksi. "Meski laba emiten teknologi ada yang membaik, masih ada kekhawatiran pada ketidakpastian akibat pemilu dan lonjakan kasus virus corona," kata Ryan Detrick, senior market strategist LPL Financial kepada Reuters.

Dow Jones tercatat turun 4,53% dalam sebulan. Penurunan indeks S&P 500 lebih kecil, yakni 2,52% dan Nasdaq hanya 1,30% pada periode yang sama.

Berdasarkan data Refinitiv dari emiten penghuni S&P 500 yang telah merilis kinerja kuartal ketiga, sebanyak 84,7% mencatat laba yang lebih tinggi daripada estimasi. Secara total, laba emiten diperkirakan turun 13,4% secara tahunan pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Lonjakan kasus corona menahan laju bursa Asia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×