Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun ke level terendah dalam lebih dari enam bulan pada Senin (31/3/2025) akibat kekhawatiran investor terhadap rencana tarif ekstensif yang akan diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip Reuters, pada pukul 09.44 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 393,09 poin (0,94%) menjadi 41.190,81, S&P 500 turun 81,90 poin (1,47%) menjadi 5.499,04, dan Nasdaq Composite merosot 409,48 poin (2,36%) menjadi 16.913,52.
Pasar global juga mengalami penurunan, sementara harga emas mencapai rekor tertinggi dan obligasi pemerintah AS naik. Penurunan ini terjadi setelah Trump menyatakan bahwa tarif timbal balik yang akan diumumkan pekan ini akan mencakup semua negara.
Baca Juga: Wall Street Reli: Indeks S&P 500, Nasdaq Menguat Ditopang Saham Megacap
Sektor utilitas, yang sering dianggap sebagai alternatif investasi obligasi, naik 1%. Namun, pasar saham AS terus mengalami tekanan jual sepanjang tahun ini akibat kebijakan tarif yang dikhawatirkan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu lonjakan inflasi.
“Banyak sentimen negatif telah diperhitungkan, tetapi pasar tetap bersiap menghadapi kemungkinan terburuk,” kata Daniela Hathorn, analis pasar senior di Capital.com.
Ia menambahkan bahwa pelonggaran kebijakan tarif tampaknya tidak mungkin terjadi, mengingat pernyataan Trump selama akhir pekan.
Tiga indeks utama AS berada dalam tren penurunan bulanan dan kuartalan yang signifikan. S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam hampir tiga tahun.
Sementara itu, Dow Jones hanya 2% dari konfirmasi koreksi, yakni penurunan 10% dari level tertingginya. Sebelumnya, S&P 500 dan Nasdaq telah lebih dulu memasuki zona koreksi.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Investor Mencerna Tarif Otomotif Trump
Saham berkapitalisasi kecil yang tergabung dalam indeks Russell 2000 turun 2,4%. Saham teknologi menjadi sektor yang paling terdampak aksi jual, dengan Nvidia merosot 5,3%, Microsoft anjlok 12,6%, dan Tesla turun 7% setelah Stifel memangkas perkiraan pengiriman perusahaan menjelang laporan hari Rabu.
Indeks Volatilitas CBOE, yang mengukur tingkat ketidakpastian pasar, melonjak ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu di angka 24,79 poin.