Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,18% ke level 5.933,7 pada perdagangan Kamis (10/12). Investor asing juga mencatatkan aksi jual dengan nilai bersih Rp 70,32 miliar di seluruh pasar.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, penurunan IHSG disebabkan oleh saham sektor tembakau yang terkoreksi dalam ditambah adanya aksi ambil keuntungan pada sektor farmasi.
Sebagaimana diketahui, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terkena auto reject bawah pada perdagangan hari karena sentimen kenaikan tarif cukai hasil tembakau untuk 2021.
Baca Juga: Asian Development Bank pangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021
Meskipun begitu, Rovandi menilai, saat ini IHSG masih berada dalam tren bullish. Oleh karena itu, ia melihat potensi kenaikan IHSG pada Jumat (11/12) dengan support di level 5.855 dan resistance di 6.020.
Menurut dia, potensi pergerakan positif IHSG masih didorong oleh sentimen hadirnya 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia. "Namun, investor patut mewaspadai tekanan dari sektor tembakau yang masih akan berlanjut," ucap Rovandi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/12).
Ia memperkirakan, pergerakan sejumlah saham dari sektor pertambangan dan properti akan menarik pada esok hari. Rovandi menyarankan investor untuk mencermati saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang berpotensi break resistance with volume.
Selanjutnya: Turun tipis 0,18%, Phintraco Sekuritas prediksi koreksi IHSG berlanjut Jumat (11/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News