Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mayorita indeks utama Wall Street ditutup koreksi pada perdagangan Selasa (14/1) menyusul laporan bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan mempertahankan tarif barang-barang China sampai setelah pemilihan presiden November.
Indeks S&P 500 turun 4,98 poin atau 0,15% ke 3.283,15, Nasdaq Composite turun 22,60 poin atau 024% ke 9.251,33 dan Dow Jones Industrial Average naik 32,62 poin atau 0,11% ke 28.939,67.
Baca Juga: Wall Street terpeleset, saham Wells Fargo & Co turun 2,7%
Penghapusan tarif oleh Washington pada akhirnya akan tergantung pada kepatuhan China terhadap perjanjian dagang fase 1 yang akan diteken pada Rabu (15/1) di Washington.
Joe Salluzi, co manager Themis Trading Chatham New Jersey mengatakan, pada trader dan investor menafsirkan laporan tersebut sebagai alasan untuk menjual.
"Kami berada di pasar Jason Bourne. Hal pertama yang dilakukan Jason Bourne ketika dia masuk ke sebuah ruangan adalah mencari pintu keluar, untuk berjaga-jaga," kata Saluzzi seperti dikutip Reuters.
Wall Street telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, dipicu oleh optimisme bahwa gencatan senjata perang dagang Presiden AS Donald Trump dengan China akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
China berjanji untuk membeli barang-barang manufaktur dari AS dengan nilai hampir uS$ 80 miliar dalam dua tahun ke depan dan lebih dari US$ 50 miliar untuk pasokan energi.
Mengawali musim pendapatan kuartal IV-2019, saham JPMorgan Chase & Co naik 1,2% setelah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan yang ditopang oleh kuatnya bisnis trading dan bisnis penjaminan.
Wells Fargo & Co turun 5,4% setelah melaporkan penurunan laba karena menyisihkan biaya US$ 1,5 miliar untuk biaya hukum. Citigroup Inc naik 1,6% karena melampaui estimasi laba Wall Street.
"Ini (pendapatan bank) mencerminkan di mana kita berada dalam siklus ekonomi," kata Mike Loewengart, Vice President of investment strategy E*Trade Financial Corp seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Wall Street dibuka datar setelah beragamnya laporan kuartalan bank-bank besar
"Kami mendapatkan keuntungan dan bank konsisten selama satu dekade, terutama JPMorgan yang mencatatkan rekor pendapatan, tidak mengherankan mengingat kekuatan ekonomi AS."
Volume perdagangan saham di AS mencapai 7,3 miliar saham, dengan rata-rata 7 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News