kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Wall Street terkoreksi akibat aksi tunggu negosiasi AS-China dan sanksi Iran


Selasa, 25 Juni 2019 / 06:31 WIB
Wall Street terkoreksi akibat aksi tunggu negosiasi AS-China dan sanksi Iran


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham Wall Street mayoritas bergerak melemah pada Senin (24/6). Kemarin, indeks S&P 500 turun 0,17% ke 2.945,35.

Nasdaq Composite pun turun 0,32% ke 8.005,70. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,03% ke 26.727,54.

Pasar saham masih menunggu kelanjutan rencana negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China di akhir pekan. "Pasar cenderung sepi dan menunggu hasil pertemuan G20 serta pengaruhnya terhadap keputusan Federal Reserve," kata Bruce Monrad, chairman dan trustee Northeast Investors Trust kepada Reuters.

Monrad mengatakan bahwa hasil pertemuan antara China dan AS akan memengaruhi keputusan suku bunga The Fed bulan depan. "Pemangkasan suku bunga oleh The Fed mungkin siap diluncurkan. Tapi, apa yang terjadi pada G20 juga akan berpengaruh pada keputusan," kata dia.

Pada Senin malam waktu Washington, Presiden AS Donald Trump pun mengumumkan sanksi kepada para pemimpin dan pejabat tinggi Iran. Sanksi yang ditujukan kepada perorangan ini bertujuan untuk menahan akses terhadap sumber daya keuangan.

Sanksi ini memicu kenaikan harga emas lebih tinggi pada awal perdagangan Selasa (25/6). Pagi ini, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange naik 0,68% ke US$ 1.427,80 per ons troi. Harga emas spot pun melaju kencang ke US$ 1.423,50 per ons troi yang merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×