CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.140   -74,83   -1,04%
  • KOMPAS100 1.092   -10,71   -0,97%
  • LQ45 871   -4,83   -0,55%
  • ISSI 215   -3,21   -1,47%
  • IDX30 447   -1,43   -0,32%
  • IDXHIDIV20 540   0,19   0,03%
  • IDX80 125   -1,23   -0,97%
  • IDXV30 135   -0,31   -0,23%
  • IDXQ30 149   -0,31   -0,21%

Wall Street Terjun, Nasdaq Tumbang Setelah Suku Bunga Naik


Kamis, 16 Juni 2022 / 21:31 WIB
Wall Street Terjun, Nasdaq Tumbang Setelah Suku Bunga Naik
ILUSTRASI. Wall Street terjun pada awal perdagangan hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terjun pada awal perdagangan hari ini. Kamis (16/6) pukul 21.25 WIB, Dow Jones Industrial Average melorot 2,07% ke 30.032. Indeks S&P 500 merosot 2,95% ke 3.677. Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 3,40% ke 10.720.

Saham-saham pertumbuhan mendapatkan pukulan berat setelah kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1994 untuk menjinakkan kenaikan inflasi. Rabu (15/6), The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps). Harga saham perusahaan mega-cap Apple Inc dan Microsoft Corp masing-masing turun 2% dalam perdagangan premarket. 

Indeks S&P 500 menghentikan penurunan beruntun lima sesi pada hari Rabu setelah kenaikan suku bunga Fed 75 basis poin memenuhi ekspektasi pasar. Tapi, di awal perdagangan hari ini indeks acuan tersebut kembali turun.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat di Perdagangan Terakhir Pekan Ini

Pasar saham Amerika Serikat (AS) berada di bawah tekanan hampir sepanjang tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang lonjakan inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi. Tekanan juga datang dari proyeksi terbaru bank sentral tentang perlambatan ekonomi dan meningkatnya pengangguran dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami melihatnya semakin mungkin bahwa resesi dan pengangguran yang lebih tinggi akan diperlukan untuk menjinakkan inflasi: dengan gambaran makro yang suram membayangi pasar," kata Geir Lode, kepala ekuitas global di Federated Hermes Limited kepada Reuters.

Setelah pertemuan Fed, Wells Fargo mengatakan sekarang ada potensi lebih dari 50% kemungkinan resesi.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,62% pada Kamis (16/6) Setelah The Fed Mengerek Suku Bunga

Swiss National Bank menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun secara mengejutkan pada hari Kamis. Sementara Bank of England meningkatkan biaya pinjaman sebesar 25 bps.

Indeks acuan S&P 500 turun 20,5% secara year-to-date dan berada di kondisi bearish karena investor bergulat dengan perlambatan ekonomi tajam. Nasdaq Composite dan indeks S&P 500 ditetapkan untuk menandai penurunan mingguan ke-10 dalam 11 minggu terakhir.

"Secara teknis pasar tetap lemah," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York. Dia menambahkan bahwa investor mempertanyakan kemampuan bank sentral untuk mengatur soft landing ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×